Langit di atas Ardent tak lagi biru. Dalam sekejap, Elysia Lys de Ardent kehilangan segalanya-kerajaannya ditaklukkan, keluarganya membuangnya, dan nyawanya nyaris melayang karena tuduhan pengkhianatan. Namun, takdir membawanya ke hadapan Edric Albrecht Valemont, Pangeran Ketiga Kekaisaran Valemont-penakluk Ardent sekaligus pria yang bisa menjadi satu-satunya penyelamatnya... atau algojonya. Saat Elysia mengklaim dirinya sebagai perempuan yang lahir di malam bulan biru-sosok dalam ramalan kuno yang ditakdirkan menjadi istri sang pangeran-ia justru dilempar ke dalam pusaran intrik istana, skeptisisme, dan politik kekuasaan. Dengan liontin tua sebagai satu-satunya bukti, Elysia harus bertahan di istana asing yang penuh bahaya dan ketidakpastian. Di antara ancaman pengasingan, eksekusi, dan tekanan menjadi calon pengantin politik, ia berhadapan langsung dengan Edric-seorang pangeran dingin, sekaligus ksatria suci yang lebih percaya pada pedang ketimbang takdir. Tapi mungkinkah ada ruang bagi harapan di balik dinding batu Valemont? Atau semua ini hanya permainan kekuasaan, dan Elysia tak lebih dari bidak yang sedang dijalankan?