Laut memisahkan mereka, keyakinan menjauhkan mereka, tapi cinta tetap tinggal dalam diam. Gede Danu dan Putu Tika tumbuh bersama di Gilimanuk. Cinta mereka sederhana, seperti dupa yang menyala tiap pagi, seperti doa yang diam-diam dipanjatkan di pura. Tapi hidup punya caranya sendiri untuk menguji kesetiaan. Danu menyeberang ke Pulau Jawa demi pekerjaan dan masa depan. Tika menunggu dengan setia, tapi yang datang bukan Danu-melainkan kabar yang mengoyak hati: Danu tak akan kembali. Ia telah memilih jalan hidup baru, termasuk keyakinan baru... dan cinta yang baru. Di Pelabuhan Gilimanuk, Tika berdiri sendiri, menatap Selat Bali yang tenang di luar, tapi bergemuruh di dalam. Ia belajar bahwa mencintai tak selalu harus memiliki-dan bahwa laut bisa memisahkan dua tubuh, tapi tak bisa menghapus kenangan.