21+ | BL - Versatile Couple | Bahasa Indonesia Baku Ketika rasa yang dulu ditepis menjelma menjadi obsesi yang menyiksa dan resentimen yang membara, takdir membawa Sky Romanovick kembali ke hidup Nani Harkinston dalam wujud yang paling menghukum, dan melalui hal yang paling ironis. Calon suami dari sebuah perjodohan bisnis. Keduanya terjerat dalam permainan dominasi dan penaklukan. Sebuah perang tanpa pemenang, di mana ego menjadi senjata, dan hasrat adalah medan tempur, memaksa keduanya berhadapan dengan bayangan masa lalu yang menyimpan lebih banyak rahasia dari yang mereka kira. Di tengah gemuruh yang menyesakkan, dua hati lainnya ikut terseret dalam keterpurukan. Dew Jensen menyaksikan harapannya hancur oleh kenyataan pahit, dan disaat yang sama, Tee Taenin menemukan dirinya di ambang kehampaan setelah dihantam gelombang luka yang tak pernah ia sangka. Ketika sebuah ikatan terbentuk di antara dua hati yang sama-sama tidak ingin mencintai lagi, mereka harus memilih antara berhenti atau memberikan diri mereka seutuhnya. Saat batasan mulai melebur dan benang-benang takdir terjalin semakin rumit, akankah mereka semua rela hancur demi bertahan untuk satu sama lain? © KYTTEN

21+ | BL - Reversible Couple | Bahasa Indonesia Campuran Sky dan Nani adalah dua kutub yang berlawanan. Setelah kelulusan, mereka berdua yakin kisah permusuhan mereka telah usai, bahwa jalan mereka tak akan pernah bersinggungan lagi. Namun, takdir punya rencana lain. Insiden pertemuan kembali di parkiran kampus, hanyalah awal dari mimpi buruk mereka. Keduanya tak hanya berada di kampus dan jurusan yang sama, tetapi mereka juga harus tinggal dalam satu kamar asrama. Terpaksa memainkan hidup dalam nada yang sama, akankah kedekatan paksa ini mengikis kebencian dan mengungkapkan melodi baru dari musuh yang selama ini mereka benci? Pepatah bilang, jangan terlalu membenci, karena kau bisa saja berakhir di ranjang yang sama dengan musuhmu. Dan dengan intensitas kebencian yang Sky dan Nani rasakan terhadap satu sama lain, sudah pasti mereka akan merasakan kebenaran pepatah tersebut. © KYTTEN