Jemari_Menari96
- Reads 171
- Votes 62
- Parts 28
Nalini, 28 tahun, punya semua hal yang bisa bikin hidup terlihat sempurna-pekerjaan mentereng di agensi iklan elit, feed Instagram penuh outfit semi-casual-sopan-chic, dan pacar CEO muda yang (kalau kata mamanya) tinggal selangkah lagi ngajak ke pelaminan.
Tapi ketika Nalini dikirim ke Bali untuk memimpin kampanye brand fashion konservatif bernama Anggun, hidupnya yang rapi pelan-pelan berubah jadi puzzle. Tugasnya simpel: bikin perempuan Indonesia tampil manis, sopan, dan anggun-alias: duduk diam dan tetap cantik.
Masalahnya, Naluna sudah lama capek duduk diam. Di Ubud, ia bertemu Rohan, ilustrator kampanye sekaligus mantan gebetan kuliah yang sekarang hobi mengkritik patriarki dan pakai sendal jepit ke meeting. Rohan menyebalkan, idealis, tapi justru bikin Nalin bertanya: siapa yang selama ini mengatur hidupnya? Klien? Pacar? Dunia?
Sementara drama cinta segitiga mulai panas, Nalini diam-diam meluncurkan kampanye alternatif yang justru viral-menggandeng perempuan lokal Bali, pengrajin kain, hingga komunitas seniman jalanan.
Dihadapkan pada dua pilihan-karier atau integritas, cinta lama atau kemerdekaan-Nalini harus memutuskan: apakah jadi perempuan yang duduk manis menunggu dinikahi, atau berdiri tegak, meski sendirian, dan membangun jalannya sendiri?