sosweetzayy's Reading List
5 stories
Kumpulan Cerpen XODIAC by sosweetzayy
sosweetzayy
  • WpView
    Reads 1,004
  • WpVote
    Votes 91
  • WpPart
    Parts 11
Di balik senyuman mereka, ada cerita-cerita kecil yang mungkin tak pernah kamu duga. Cerita tentang sembilan bintang yang bukan hanya bersinar di atas panggung, tapi juga menyimpan rasa yang manusiawi tentang cinta yang tak terbalas, tawa yang menyembuhkan, perpisahan yang sulit dilupakan, dan harapan yang tumbuh di tengah keraguan. Beberapa kisah mungkin membuatmu tersenyum, yang lain bisa membuat hatimu terasa hangat atau justru sedikit perih, tapi begitulah hidup, dan begitulah mereka. Karena terkadang, cerita paling sederhana justru yang paling membekas.
Buku Harian Zayyan  by sosweetzayy
sosweetzayy
  • WpView
    Reads 1,598
  • WpVote
    Votes 278
  • WpPart
    Parts 14
Selamat datang di buku harian Zayyan. Buku harian ini bukan hanya berisi latihan dan konser. Isinya juga berisi pertengkaran rebutan charger, cinta tak terucap pada ayam goreng, dan tentang kehidupan sembilan member Xodiac, kekacauan kecil dan tawa yang muncul di antara latihan dan lelah. Buka lembar pertama, tapi hati-hati. Kamu mungkin akan jatuh cinta pada mereka satu per satu.
One Shoot Psikologi Horor by sosweetzayy
sosweetzayy
  • WpView
    Reads 124
  • WpVote
    Votes 13
  • WpPart
    Parts 2
Aku takut, tapi aku juga penasaran. Aku ingin tahu siapa yang berbicara padaku. Siapa yang mengambil alih tubuhku saat aku tertidur. Siapa, atau apa yang mendorongku ke tempat ini? Tapi bagian terdalam dari diriku juga takut kalau jawabannya adalah aku sendiri. Beberapa hari ini tidak ada lagi suara, entah mengapa aku merasa lega. Aku keluar kamar kemarin. Lantai-lantai atas kosong. Pintu-pintu terbuka. Tidak ada siapa-siapa. Bahkan warung di tikungan itu, raknya masih penuh. Walau lampunya terang. Penjualnya menghilang. Kupanggil, hanya kesunyian yang menjawab. Aku pikir ini mimpi, tapi ketika kukepalkan tangan, kupukul dinding, rasanya sakit. Nyata.
TERMINAL by sosweetzayy
sosweetzayy
  • WpView
    Reads 1,643
  • WpVote
    Votes 236
  • WpPart
    Parts 13
Khusus 🔞 ke atas Terminal ini tampak seperti tempat biasa bagi orang-orang yang tidak tahu apa-apa, tapi bagi mereka yang tahu, terminal ini adalah sarang kejahatan, di mana kejahatan dan perdagangan manusia berkembang. Para gembong kriminal memiliki kontrol penuh atas terminal dan pasar, membuat tempat ini menjadi tempat yang sangat sulit untuk melarikan diri dari pengaruh mereka. Setiap orang yang memasuki terminal ini harus berhati-hati, karena satu langkah yang salah dapat membuatnya menjadi target mereka.
Sebaik Embun Senja (End + Revisi ✅) by sosweetzayy
sosweetzayy
  • WpView
    Reads 2,503
  • WpVote
    Votes 314
  • WpPart
    Parts 21
Leo menundukkan kepala menunjukkan betapa gusarnya dia. "Aku berharap bahwa ini hanya pikiranku saja," kata Leo memulai percakapan. "Apa yang kau pikirkan?" "Kau tidak lihat bahwa orang pertama yang dihubungi Zayyan adalah Wain? Lalu apakah di mata Zayyan kita tidak lebih penting dari orang itu?" "Aku mengerti, Leo, tapi kita juga tidak bisa menyimpulkan hal itu tanpa ada ....." "Aku pikir aku bisa menahannya, tapi ternyata aku tidak bisa," potong Leo. "Leo, tidak bisakah kita mengesampingkan perasaanmu dulu? Aku juga merasakannya, tapi ibu Zayyan sedang sakit, kita tidak mungkin membahas itu kan?" "Ya, perasaan kita memang tidak sepenting itu. Yang harus kita jaga hanyalah perasaan Zayyan!" "Leo!" Bentak Sing. "Apa?!" Wajah Leo merah padam. "Sampai kapan kau harus membohongi dirimu sendiri? Sekarang aku tanya, apa pernah Zayyan menanyakan kesehatanmu setelah pertandingan basket Wain yang spesial itu?" sarkas Leo, "padahal kau juga punya Rinitis kan? Zayyan sangat tau jika rinitis akan memburuk saat cuaca dingin." "Cukup, Leo, aku tidak ingin mendengarnya lagi. Lebih baik kau pulang saja," ucap Sing dengan nada yang lebih tenang. Leo terdiam cukup lama, lalu kembali berbicara, "Aku ingin seperti dirimu yang bisa mengabaikan segalanya demi Zayyan, yang memaklumi apa pun yang dia lakukan, meski harus mengorbankan perasaanku yang tidak berharga ini." Kemudian Leo berkata lagi, "Kita yang selalu ada, tapi mungkin Wain-lah yang dia butuhkan."