repufafa
- Reads 69,797
- Votes 173
- Parts 7
Perceraian itu menghancurkan seluruh hidup Nela-rumahnya, harga dirinya, bahkan arah masa depannya.
Yang tersisa hanyalah tubuhnya... dan kenyataan pahit bahwa tidak ada lagi yang mau menanggung hidupnya selain dirinya sendiri.
Dalam kesunyian yang menusuk, Nela menemukan satu hal yang masih bisa ia kendalikan:
dirinya. Tubuhnya.
Aset terakhir yang mampu membawanya bertahan.
Ia mulai merawat dirinya dengan disiplin yang dingin-lotion mahal, parfum tajam, gym setiap pagi-bukan untuk cinta, bukan untuk kebahagiaan... tapi untuk bertahan hidup.
Untuk tetap menjadi sesuatu yang dicari pria-pria yang ingin menikmati apa yang seharusnya bukan milik mereka.
Malam demi malam, ia membuka pintu pada lelaki-lelaki asing yang hanya datang untuk satu hal.
Bukan lagi godaan, bukan lagi pelarian... tapi transaksi.
Tubuhnya menjadi mata uang; nafasnya menjadi harga; senyum tipisnya menjadi topeng.
Dan semakin dalam ia melangkah, semakin hilang bayangannya sendiri.
Di balik kaca kamar mandi, dengan tubuh yang masih berkilau oleh sisa parfum dan keringat, Nela menatap dirinya sendiri dan bertanya dalam hati:
Apakah ini cara ia bertahan...
atau cara ia perlahan mematikan diri sendiri?