Kakak dimana? Ini udah 4 tahun... Aku masih tetap tepatin janji aku loh, kak. Tiap hari aku berusaha keras untuk menjaga mereka seperti yang kakak minta. Semoga kakak juga tidak mengingkari janji kakak, ya. . . Big Brother Blaze Third story 🖋✨ Cover also by me :v . Sedikit info: Blaze 17 tahun, kelas 3 SMA Ice 15 tahun, kelas 1 SMA Thorn & Solar 13 tahun, kelas 2 SMP BoBoiBoy belongs to Monsta © Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Kekaisaran Sagaranta. Kekaisaran terbesar yang memiliki banyak sejarah mengagumkan. Legendanya pun amat memukau pendengarnya. Terlebih lagi tentang penguasa elemen yang dianugerahkan kepada para keturunan kaisar. Dan legenda itu benar terjadi. Suatu saat kekaisaran dianugerahi dengan para pangeran yang mampu mengendalikan elemen. Namun saat ini Sagaranta hanya memiliki lima pangeran saja. Petir, angin, tanah, daun, dan cahaya. Hanya lima elemen saja. Dimanakah dua elemen lainnya? Bukan hanya para warga desa namun para pangeran pun membutuhkan kehadiran keduanya. }---✧~~~乁۝ㄏ~~~✧---{ Catatan! -Book ini cerita kehidupan ke-tiga Boel. -Typo bertebaran (kalian bisa koreksi, author bakalan terbantu banget). -Ada beberapa karakter tambahan (OC) yang bakal tersorot. -Vote dari kalian menyemangati author!

Gempa bingung. Halilintar heran. Keempat adeknya mau pingsan aja saking syoknya. Judulnya lumayan, isinya belum tentu. Coba cek aja.

Makna dari kata reverie adalah keadaan memikirkan hal-hal yang menyenangkan, seolah-olah sedang bermimpi atau lebih tepatnya melamun tentang apapun. • "Jangan berisik, Blaze!" "Lu jangan tidur melulu, Ais!" "KALIAN JANGAN RIBUT!" • Bercerita tentang keseharian dua pemuda bernama Blaze Arya Adhitama dengan kembarnya bernama Ais Dwi Adhitama- bukan keseharian menyenangkan, melainkan mereka hobi ribut setiap hari tapi ada satu hal yang tidak akan mereka akui, yaitu mereka itu sangat sayang dengan satu sama lain. - ⚠ NOTES SEBELUM BACA! - • BBB Element & Fusion Fanfic • Blice spotlight • BROTHERHOOD • NO SHIPS! © All characters belong to Monsta only!

He was alone. Again. That is how it has always been. Blaze thought as he stared at his own reflection in a clear puddles of water. The sound of his own breathing is the only thing that filled his ears. He could feel nothing but the heat of the powersphera he is holding tightly within his hands. He doesn't know what to do with himself anymore. "I'll keep you safe." A small voice echoes in his head. It's a words from a long time ago; ones that would have comforted him, once upon a time, had it not been for the fact that those who say such things are often met with cruel and unforgiving consequences. It's been a few years since Retak'ka won. Or, I just wanted Blaze to suffer and then getting the happy ending he deserves :D - Only writing this out of anger and misery, so please be gentle, since this is my first time writing a Fanfic ╥﹏╥

[Completed] [Side Story Coming Soon (kalo mood)] Solar dan Duri adalah sepasang teman dengan hubungan yang sangat baik. Tapi, semua itu berubah saat Duri mengajak Solar pindah kelas. Owh, meninggalkan kelas unggulan memanglah bukan perkara sulit. Namun, bukan itu yang dipermasalahkan Solar. Duri mengajak Solar pindah kelas untuk mendapatkan teman baru. Well, tidak semua orang bisa mendapatkan teman baru dengan "mudah". Dengan kepribadian Solar yang dingin, tentu itu cukup menghalanginya dalam mendapatkan teman. Apalagi, masa-masa sulit yang harus ia lewati bersama dengan "teman-temannya" untuk diakui sebagai "teman". Start : 5 April 2022 End : 31 Desember 2023 . BoBoiBoy hanya milik © Animonsta Studios (Monsta) Saya hanya meminjam karakternya saja. . Book ini terinspirasi dari novel "Now Us" karya Aiu Ahra. . !!WARNING!! - 12+ - Indonesia language - Cerita ini hanya fiksi, tidak berhubungan dengan dengan cerita aslinya. - Cerita ini tidak bermaksud menyinggung pihak manapun! - Jika isi cerita mirip dengan cerita lain, INGAT! Saya tidak bermaksud menjiplak. Saya hanya terinspirasi dan maaf tidak bisa menambahkan credit karena saking banyaknya sumber. - No power, no alien - No BL!

"Jahat, kenapa sih orang yang gue sayang selalu pergi? Gak mungkin kan itu kutukan orang pemalas?". "Itu gak bener Ice, ini bukan kutukan buat lo yang pemalas, tapi mengingatkan kalau kita cuma titipan buat sementara.". Kata Halilintar, Blaze itu nakal dan bebal. Lalu kata Solar, Blaze itu bagaikan superhero dihidupnya yang akan selalu menyelamatkannya ketika dalam kesulitan. Tapi kata Ice, Blaze itu serpihan jiwanya yang lain karena hidupnya akan terasa kosong tanpa adanya Blaze.

Keluarga? Tak sempurna tapi tak akan pernah bisa dipaksa jadi sempurna. Itulah yang dirasakan Blaze setelah 4 tahun menghilang karena pernah tenggelam bersama sang ibu di laut Cina. Dia kembali ke dalam keluarga yang sudah lama retak. Membahagiakan readers, membuat readers nangis, ngamuk, simulasi naik roller coaster perasaan, jatuh cinta sama karakter adalah jalan ninjaku. Warning. Boboiboy hanya milik Monsta, saya meminjam karakternya saja.

𝐀𝐭𝐡𝐚𝐳𝐚𝐠𝐨𝐫𝐚𝐩𝐡𝐨𝐛𝐢𝐚 series ; 𝙰 𝚅𝚘𝚒𝚌𝚎 𝚄𝚗𝚑𝚎𝚊𝚛𝚍 𝐅𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧 𝐁𝐨𝐁𝐨𝐢𝐁𝐨𝐲 Ada suara kecil di dalam kepala Blaze. Berteriak. Meminta didengar. Tapi tak ada yang benar-benar mendengarkan. Ia dibesarkan dalam bayang-bayang sang kembaran yang sempurna. Dibenci di rumah, dihina di sekolah, dilupakan oleh dunia. Sakitnya tak hanya berasal dari tubuh, tapi juga dari hati yang perlahan membusuk oleh sepi. Bukankah manusia seharusnya hidup berdampingan? Lalu mengapa Blaze merasa lebih aman saat sendirian? Penyesalan datang... Tapi waktu sudah tak punya ruang untuk memaafkan. Dan saat semuanya berusaha memperbaiki, Blaze justru semakin jauh, hingga akhirnya... suara itu benar-benar hilang. "𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵 𝙢𝙖𝙩𝙞. 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬𝘶𝘵... 𝘥𝘪𝘭𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯." .・゜-: ✧ :- 𝗕𝗼𝗕𝗼𝗶𝗕𝗼𝘆 𝗺𝗶𝗹𝗶𝗸 𝗠𝗼𝗻𝘀𝘁𝗮. 𝗖𝗼𝗹𝗹𝗮𝗯𝗼𝗿𝗮𝘁𝗶𝗼𝗻 𝗕𝗼𝗼𝗸𝘀 𝗔𝘁𝗵𝗮𝘇𝗮𝗴𝗼𝗿𝗮𝗽𝗵𝗼𝗯𝗶𝗮.

Setiap pagi yang cerah dan malam yang tenang adalah kesempatan baru bagi Halilintar dan Blaze untuk melangkah bersama. Dalam kesulitan dan rasa sakit, mereka menemukan kekuatan dalam momen sederhana-seperti berbagi sarapan di pagi hari atau menikmati film bersama di malam yang sunyi. "Jadi, kak, kita jalan-jalan besok?" tanya Blaze dengan semangat, meski tahu Halilintar mungkin belum siap. Halilintar tersenyum tipis, matanya menatap adiknya. "Satu langkah lagi, ya, Blaze." Mereka mungkin tidak tahu apa yang akan datang, tetapi mereka tahu, selama mereka bersama, setiap langkah kecil itu berarti. Dalam kebersamaan, mereka belajar bahwa perjalanan menuju pemulihan tak selalu membutuhkan lompatan besar-kadang, hanya satu langkah lagi yang diperlukan untuk membuat segalanya terasa lebih ringan. [Disclaimer: BoBoiBoy©AnimonstaStudio]