Kei Nagai, seorang jenius SMA yang abadi (Ajin) dan seorang sosiopat analitis, baru saja di-reset dari kematian yang paling menyakitkan yang disebabkan oleh rivalnya, Satō. Namun, bukannya kembali ke Jepang, ia malah mendarat di tumpukan mayat di dalam gerbong K-Jalur 3 kereta bawah tanah Seoul-awal dari Skenario Star Stream. Terpisah dari rencananya yang logis, Nagai terpaksa bergantung pada satu-satunya sumber data mutlak di dunia yang kacau: Kim Dokja, seorang pekerja kantoran yang tahu persis bagaimana dunia ini akan berakhir. Dokja melihat Nagai sebagai aset terkuat di Skenario: seorang petarung abadi yang dapat dikorbankan, tetapi Dokja tidak dapat membaca pikirannya. Sementara itu, Nagai melihat Dokja sebagai "Penyedia Data Tidak Logis" yang harus ia lindungi demi kelangsungan hidupnya. Aku tidak peduli dengan dunia ini; aku hanya butuh data untuk bertahan hidup. - Begitu pikir Nagai. Namun, aliansi pragmatis mereka dengan cepat berubah menjadi perebutan kendali psikologis. Dokja mendominasi Nagai dengan manipulasi informasi dan janji-janji kedamaian, sementara Nagai membalas dengan sinisme dingin dan keengganan yang logis terhadap setiap tindakan bodoh Dokja yang mengorbankan diri. Situasi semakin memanas dengan kehadiran Yoo Jonghyuk, Regressor obsesif dan Protagonis dunia ini, yang melihat Nagai sebagai variabel pengganggu yang mencoba mencuri tujuan tunggalnya: memastikan keselamatan Dokja. Antara dikendalikan oleh Penyelamat yang manipulatif (Dokja) atau diancam oleh Raja yang dingin (Yoo Jonghyuk), Nagai, sang abadi yang paling membenci rasa sakit, harus berjuang agar tidak jatuh ke dalam perangkap cinta dan angst di dunia yang tidak pernah ia baca. Mampukah Nagai mempertahankan logika dan hatinya di tengah Skenario kiamat yang tak terprediksi? Dan bagaimana ia akan bereaksi saat aset berharganya itu mati dan bangkit kembali, berulang kali?