Haaniyyah03
Maya, seorang guru muda idealis dari Jakarta, dikirim untuk mengabdi di Pulau Laring yang terpencil. Awalnya, metode ajarannya yang teoritis gagal total. Berpetualang bersama murid-murid dan warga setempat, ia belajar bahwa kearifan lokal dan alam adalah guru terbaik. Maya pun berubah, mengajar langsung dari kehidupan nelayan dan tenun tradisional.
Bersama masyarakat, ia menghadapi badai, ancaman pencurian ikan, dan perusahaan tambang. Dari situlah ia menyaksikan nasionalisme sejati: gotong royong dan keteguhan mempertahankan warisan leluhur. Perlahan-lahan, Maya tak lagi jadi sang penyelamat, tetapi bagian dari Laring yang menemukan arti cinta pada negeri yang sesungguhnya."