ryuna-shi
- Reads 4,664
- Votes 679
- Parts 36
Tidak semua pertemuan diawali dengan kata.
Beberapa cukup dengan tatapan dan dunia berhenti sesaat karenanya.
Hari itu, halaman High School of Korea Selatan dipenuhi suara mesin mahal, tawa siswa elit, dan kesombongan yang dibungkus seragam rapi. Segalanya terasa asing bagi Mark Lee, anak pindahan dari Kanada yang baru saja menginjakkan kaki di sekolah paling bergengsi yang pernah ia lihat.
Tangannya masih menggenggam tas, langkahnya masih ragu, sampai suara itu datang.
Deru motor sport keras, liar, dan mendominasi udara.
Mark menoleh.
Sekelompok pengendara berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Motor-motor mahal berjajar rapi, seolah panggung telah disiapkan khusus untuk mereka. Satu per satu helm dibuka. Sorak kagum terdengar pelan dari sekitar.
Lalu yang terakhir.
Motor merah dan hitam berhenti paling depan.
Helm dilepas perlahan.
Mark terpaku.
Wajah itu dingin. Tatapannya tajam. Auranya berbahaya seperti seseorang yang tidak pernah takut pada apa pun, termasuk konsekuensi. Rambut sedikit berantakan, rahang tegas, dan mata yang entah kenapa, membuat jantung Mark berdetak terlalu cepat.
Tanpa sadar, mata mereka bertemu.
Hanya sesaat.
Namun cukup lama untuk mengubah segalanya.
Mark tersenyum. Refleks. Tulus.
Senyum yang tidak ia rencanakan.
Dan di saat yang sama, Lee Haechan yang tidak pernah peduli pada siapa pun terdiam sepersekian detik lebih lama dari seharusnya.
Ada sesuatu di mata anak itu.
Terlalu hangat.
Terlalu berani.
Terlalu... mengusik.
Haechan mengalihkan pandangan lebih dulu, mengenakan kembali sikap dinginnya, lalu melangkah pergi seolah tak terjadi apa-apa.
Namun Mark tahu.
Sejak detik itu, sejak tatapan pertama di depan gerbang sekolah elit itu hatinya sudah tertinggal pada seseorang yang bahkan belum ia kenal namanya.
Dan tanpa Mark sadari, di dalam benak Haechan, satu kalimat mulai terukir perlahan.
" Mine. Since the first look. "
⊹₊˚‧︵‿₊୨ᰔ୧₊‿︵‧˚₊⊹
DON