baterlah
Arga tak pernah menyangka, kedatangan seorang anak pindahan di rumahnya akan mengubah hidupnya. Saat itu Arga masih duduk di bangku SMA, sementara anak itu - adik sambung yang baru dikenalkan - masih SMP, pendiam dan tampak canggung di lingkungan baru. Awalnya mereka hanya berbagi rumah tanpa banyak bicara, tapi hari demi hari kebersamaan kecil membuat mereka semakin dekat.
Semakin mengenalnya, Arga merasakan sesuatu yang sulit dijelaskan. Bukan sekadar rasa sayang seperti seorang kakak, melainkan sesuatu yang lebih dalam - hangat tapi juga menakutkan.
Namun waktu membawa jarak. Hubungan mereka perlahan merenggang, meninggalkan ruang kosong yang tak bisa diisi siapa pun. Dalam kesunyian itu, Arga belajar bahwa tidak semua kasih harus dimiliki, dan tidak semua rasa bisa dinamai dengan mudah.
Kisah ini menggambarkan kesepian, kedekatan, dan perasaan yang tumbuh di luar kendali. Sebuah perjalanan batin tentang cinta yang samar - antara kasih, kehilangan, dan keheningan yang terlalu dalam.