riliannn
saga selalu menganggap tidur hanyalah pelarian sejenak dari realitas. namun ketika mimpinya mulai menyimpan bayangan asing dan suara - suara samar, batas antara dunia nyata dan khayalannya mulai memudar.
di tengah hujan dan malam yang panjang, seseorang dengan aura misterius selalu muncul- selalu dekat, tapi tak pernah benar - benar terlihat. saga terjebak antara rasa penasaran, takut, dan tarikan emosi yang tak bisa ia jelaskan.
apakah ini hanya mimpi, atau kenyataan yang menunggu untuk terungkap? di dunia di mana bayangan dan hati berbisik, saga harus memilih: mengikuti realita atau menyerah pada 'velvet nightmares'
.
.
.
.
.