fav
3 stories
Is It Home ?  by unchangedword
unchangedword
  • WpView
    Reads 253,239
  • WpVote
    Votes 17,507
  • WpPart
    Parts 82
"Kenapa yah? Karena abang anak pertama ya?", -- "Emang pernah kalian nganggep aku ada?" ___________________________________________ "Dia bukan papa lo, lo harusnya tau diri",-- "Emang ga seharusnya gue disini, kehadiran gue cuma ngrusak kebahagiaan dia. Gue pamit",-- ___________________________________________ "Lo bisa ga sih gausah aneh-aneh, lo yang bertingkah, tapi gue yang selalu kena imbasnya. Lo sih enak jadi bungsu, mama papa juga gabakal marah ke lo" "Siapa bilang ? Gue juga pengin pergi bebas kaya lo bang, gue cape terus-terusan belajar, gue juga pengin bebas kaya lo" "Gue bukan dibebasin, tapi gue di usir. Itu juga gara-gara lo, bungsu", ___________________________________________ Ia tahu dan sadar dengan posisinya. Ia lahir sebagai seorang sulung yang dipaksa untuk terus melebarkan bahunya, yang harus selalu kuat mentalnya, yang punggungnya harus selalu siap untuk dijadikan sandaran bagi saudara-saudaranya, juga harus selalu siap memikul harapan orang tuanya. Tapi ia juga manusia, ada masanya ia lelah dan perlu sandaran seperti yang biasa ia lakukan. Ada kalanya ia merasa ingin menyerah dan lari dari semua masalah yang mendera. Bungsu, orang selalu bilang menjadi seorang bungsu adalah suatu keberuntungan, dimana bungsu biasanya selalu diutamakan dan identik dengan julukan "anak kesayangan" Tinggalkan soal bungsu dan sulung, bagaimana dengan anak tengah? Apakah nasibnya sama buruknya dengan si sulung atau bahkan lebih baik dari pada si bungsu? Masih tentang semesta dan kejutannya, entah skenario apa yang semesta buat kali ini, yang pasti adalah satu hal. Tak semua yang kamu lihat sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya. Menjadi bungsu tak selamanya indah, begitupun dengan menjadi sulung.
[✓] 7 WISHES by MwizaMonat
MwizaMonat
  • WpView
    Reads 3,132,324
  • WpVote
    Votes 270,523
  • WpPart
    Parts 48
[ PART LENGKAP + SUDAH DIBUKUKAN! BISA DIBELI DI SHOPEE CHOKO PUBLISHER ] Di sebuah panti asuhan bernama 'Cahaya Harapan' terdapat 7 anak laki-laki yang paling berbeda dari yang lain: 1). Januari Kasandanu, anak penderita tunanetra dari lahir yang sengaja dibuang oleh orangtuanya di pinggir jalan. 2). Hasbi Pradipta, remaja laki-laki yang harus menghabiskan seluruh masa hidupnya duduk di atas kursi roda akibat kecelakaan hebat yang dia alami beberapa tahun silam. Yang merenggut nyawa kedua malaikat hidupnya. 3). Satria Pratama, atau yang kerap disebut-sebut sebagai 'orang tidak waras' lantaran mengidap sebuah penyakit kelainan mental. 4). Sandy Alkandra, anak kecil yang belum dewasa. Sandy divonis menderita keterbelakangan perkembangan. Proses pertumbuhannya berkali-kali lipat lebih lambat daripada teman-teman sebayanya. 5). Jidan Dzulkarnain, lelaki dengan senyuman manis yang selalu terukir itu ternyata seorang tunarungu. Sama seperti Janu, Jidan sudah dinyatakan mengalami kelainan pendengaran sejak ia baru lahir ke dunia. 6). Jayadarma Adikusuma, dia biasa dipanggil Jay, sosok misterius yang dikatakan tidak memiliki emosi. Benar, seumur hidupnya Jay tidak pernah berekspresi seperti tertawa, menangis, marah, dan sebagainya. Dia tidak memiliki emosi. Sifatnya cenderung netral. 7). Riki Abdul Aziz, anak laki-laki yang paling ceria. Namun siapa yang tahu? Ternyata Riki mempunyai riwayat penyakit mematikan. Dia menderita kanker otak. [JANGAN MENJADI PEMBACA GELAP, APA SUSAHNYA SIH VOTE ATAU COMMENT? MARI BELAJAR SALING MENGHARGAI.] ⚠️Cerita ini murni dari pemikiran saya sendiri. Jika ada unsur kesamaan semua itu murni ketidaksengajaan. ⚠️Bukan lapak BXB! RANK🥇 #1 in Motivasi (15/01/23) #1 in Selfimprovement (28/05/23) #1 in Trending (01/01/23) #1 in Reading (19/05/22) #1 in Disabilitas (30/05/22) #1 in Viral (14/06/22) #2 in Angst (14/06/22) #2 in Ceritabaru (15/01/23) Start: 15/5/2022 End: 11/01/2023
Sebelum Fajar by nayltae
nayltae
  • WpView
    Reads 99,934
  • WpVote
    Votes 14,341
  • WpPart
    Parts 38
Cakrawala dan Arunika adalah sebelum fajar yang menanti fajar. Di pulau tak berpenghuni itu, mereka belajar bagaimana ego dikesampingkan demi menyelamatkan nyawa. Di pulau tak berpenghuni itu, mereka merasakan setiap rintangan seolah benang yang menyatukan dua kain berbeda. Hingga akhirnya, mereka kembali bersahabat setelah dahulu hidup dalam konflik. Namun, saat semua sudah kembali bersahabat, satu persatu dari mereka justru pergi meninggalkan pulau terlebih dahulu. Menyisakan kenangan yang menyakitkan tiap kali diingat.