Bagaimana jika cinta yang kamu yakini itu ternyata membawa kamu ke patah hati yang paling dalam? Aureline adalah gadis remaja SMA memiliki cinta yang telah terjalin lama bersama Mattew, tiba tiba harus menghadapi kenyataan pahit yang tidak terduga. Pacaran lama ternyata tak menjamin Langgeng nya suatu hubungan, bahkan bisa berubah menjadi penghianatan yang mematahkan hati. "Mattew... aku bisa bersaing dengan seribu perempuan yang naksir kamu. Tapi aku gak bisa bersaing dengan satu perempuan yang kamu cintai." Suara Aurel makin pelan, makin pecah, makin menyakitkan Saat kepercayaan runtuh, Aurel terpaksa memilih antara bertahan dalam luka, atau pergi mencari jati dirinya yang hilang. Penasaran kelanjutannya? Yok baca jangan lupa tinggalkan komentar untuk Author ya Prestasi : Rank 1 #Taman, 29 Juni 2025

Keluarga Dirgantara dikenal sebagai salah satu keluarga paling terpandang di negeri ini. Atmadja Dirgantara, seorang CEO berwibawa, membangun kerajaan bisnis yang disegani banyak orang. Istrinya, Athalla, seorang psikolog ternama, tampak menjaga keseimbangan rumah tangga yang penuh tekanan. Namun di balik tembok megah rumah mereka, tersimpan rahasia yang bahkan tidak pernah dibisikkan kepada dunia luar. Leon Dirgantara, anak sulung yang dikenal cerdas, populer, dan menjadi panutan di sekolah elit, menyimpan luka yang tak terlihat. Dua adiknya, Neon dan Rion, masing-masing membawa beban yang tak kalah berat-trauma masa lalu, rahasia gelap, dan keterikatan pada sesuatu yang orang lain tidak bisa pahami. Kehidupan mereka terlihat sempurna dari luar, namun perlahan retakan mulai muncul. Di balik nama besar "Dirgantara", ada konspirasi, pengkhianatan, dan kebenaran yang bisa menghancurkan segalanya. Hanya satu pertanyaan yang tersisa: apakah mereka mampu tetap menjadi keluarga ketika misteri itu terungkap, atau justru rahasia itulah yang akan memecah belah mereka selamanya?

"Dunia menyuruhku diam.Tapi aku tetap melangkah-meski tak diinginkan." Namaku tak pernah disebut dalam doa. Langkahku tak disambut, bahkan oleh rumahku sendiri.Aku tumbuh di tempat dingin, bukan karena cuaca, tapi karena tak ada cinta. Aku tak dibesarkan dengan pelukan,melainkan bentakan dan diam yang menghimpit dada. Sejak kecil, aku belajar bukan tentang angka atau alfabet, tapi bagaimana menelan tangis sebelum nasi menyentuh lidah. Tersenyum di sela cubitan yang membiru. Diam saat tamparan datang tanpa alasan.Dan yang paling menyakitkan-memerankan tokoh "baik-baik saja" dalam hidup yang tak pernah ramah. "Kamu jangan nyusahin orang." "Mereka juga punya anak kandung. Kamu cuma anak... titipan." Titipan? Bukan keluarga. Bukan bagian. Hanya beban yang harus ditanggung. Dan aku? Diam. Menelan semuanya dalam sunyi yang tak pernah selesai. Aku cukup cerdas-katanya. Tapi itu tak cukup untuk menghapus label "beban." Katanya aku banyak mau, padahal yang kuinginkan hanya satu: tempat untuk merasa diterima. Aku ingin melanjutkan pendidikan. Bukan demi gelar atau pengakuan. Tapi demi menyelamatkan diriku sendiri. Agar suatu hari aku bisa pergi- dari tempat yang hanya memeluk saat ada yang melihat. Tapi dunia tak pernah memberi ruang untuk anak seperti aku. Yang tumbuh dari luka. Yang mencintai diri karena tak ada yang mengajarkan bagaimana caranya dicintai. Ini bukan kisah tentang cahaya. Ini tentang bertahan. Tentang napas yang dijaga meski dunia terus membisiki: "kamu tak seharusnya ada." Karena kadang, langit pun tak punya nama. Ia hanya menggantung dalam diam dan berharap-ada yang melihatnya, bukan karena ia indah, tapi karena ia tetap ada meski berkali-kali dilupakan. Untukmu yang sedang membaca... Jika kamu pernah merasa tak diinginkan, pernah menahan tangis dalam diam atau sekadar ingin didengar tanpa dihakimi- maka mungkin... cerita ini bisa menemanimu. Langit mungkin tak punya nama. Tapi ia punya luka dan keberanian untuk bertahan. Happy Reading...