Rumaisya_16
- Reads 918
- Votes 185
- Parts 2
Mencintai seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya ibarat berdiri di ambang pintu yang selalu setengah terbuka. Ada aku di sini, menunggu dengan sabar, mencoba merangkul setiap retak di hatinya. Tapi di matanya, masih ada bayangan yang tak bisa aku sentuh, siluet orang lain yang pernah menjadi dunianya.
Kadang aku merasa hadirku hanyalah sekadar pengisi ruang kosong, obat sementara untuk luka yang belum sembuh. Namun tetap saja, aku memilih bertahan. Karena aku percaya, suatu hari nanti, dia akan menyadari bahwa yang ada di depannya bukan sekadar bayangan pelipur lara, melainkan seseorang yang benar-benar ingin tinggal.
Mencintainya berarti menerima kenyataan bahwa aku harus bersaing dengan masa lalunya, meski aku tahu itu mustahil.