carramelll00
- Reads 743
- Votes 205
- Parts 25
Noah tidak bisa menyentuh pintu umum tanpa tisu. Tidak bisa duduk di kursi taman. Tidak bisa berjabat tangan. Dunia baginya penuh ancaman: kotoran, kuman, dan kecemasan. Tapi dunia yang steril itu mulai berubah sejak pertemuannya dengan Yejun, senior kampus yang sedang menyelesaikan program koas di bidang terapi kesehatan mental.
Yejun tak sengaja menyaksikan serangan panik Noah di perpustakaan, dan sejak itu merasa tertarik-bukan karena rasa kasihan, tapi karena Noah itu berbeda. Unik. Lucu (meski nggak sengaja). Dan entah kenapa... bikin Yejun ingin merawatnya.
Tapi menyembuhkan trauma tidak semudah mengoleskan antiseptik. Apalagi kalau ternyata... perasaan juga mulai terlibat.