Di sebuah lembah sunyi berdiri sebuah rumah penyembuhan bernama Rumah Delapan Cahaya. Tempat itu khusus untuk anak-anak yang mengalami luka-entah dari tubuh, pikiran, ataupun masa lalu mereka. Delapan anak dengan latar belakang berbeda tinggal di sana. Carmen, anak ceria yang menyembunyikan ketakutannya sendiri. Jiwoo, yang selalu bersalah atas kejadian di masa lalu. Yuha, gadis pendiam yang sulit mempercayai orang lain. Stella, gadis jenius yang selalu takut gagal dan ditinggal pergi. Juun, yang pemarah dan tidak bisa mengontrol diri. A-na, kehilangan keluarganya dan menjalani kehidupan seorang diri. Ian, yang mencoba selalu kuat dan tidak merepotkan orang lain. Yeon, si bungsu yang mencari tempat ternyaman di balik senyumannya. Awalnya hidup bersama terasa sulit-perbedaan sifat membuat mereka sering bertengkar. Namun perlahan, persahabatan tumbuh, luka mulai terbuka, dan masing-masing menemukan bagian dari dirinya yang selama ini disembunyikan. #2 - cahaya 11/2025 #1 - cahaya 11/2025 #1 - cahaya 12/2025 #10 - home 12/2025 #8 - home 12/2025

Menceritakan tentang Nyoman Ayu Carmenita atau sering dipanggil Carmen, bagaimana menjadi idol K-Pop yang berhasil debut dengan girlgroup Hearts2hearts

TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN IDOL ASLI❌️❌️❌️ MOHON MAAF JIKA CERITA INI ADA YANG MIRIP DENGAN CERITA LAINNYA YANG PERNAH ANDA TEMUKAN KARENA SAYA ASAL MENGETIK🙏🙏

Aku hanya lahir, bukan untuk memilih takdir. Aku tidak bisa memilih ingin jadi apa, atau akan jadi siapa. Beginilah aku, tidak sempurna...tapi aku masih anak kalian gak akan pernah berubah. 🏮Adegan dalam cerita ini mengandung unsur kekerasan. 🏮apapun yang ada di dalam cerita, jelas berbeda dengan kehidupan idol. Jangan disamain ya cinta.....

Delapan sahabat sejak SMP-Carmen, Jiwoo, Yuha, Stella, Juun, A-na, Ian, dan Yeon-telah melalui jatuh bangun bersama dalam dunia voli. Mereka belajar bola pertama bersama, menangis bersama, jatuh bersama, dan bangkit lagi. Saat memasuki SMA, mereka mengambil keputusan besar: bukan hanya sekadar anggota ekskul, tapi ingin menjadi pemain voli profesional.

Carmen selalu percaya bahwa Suho adalah rumahnya-sampai suatu hari, sebelum meninggal, Suho mengungkapkan bahwa Carmen bukan anak kandungnya. Petunjuk kecil di keranjang masa bayinya membawa Carmen bertemu Arga, ayah kandung yang selama ini mencarinya. Setelah tes DNA menyatakan ia benar bagian dari keluarga Segara, Carmen pindah ke rumah baru yang terasa asing. Hanya ayah dan ibunya yang menyambutnya, sementara adik-adiknya bersikap dingin. Di sekolah pun Carmen harus menghadapi bullying tanpa pernah memberi tahu siapa dirinya sebenarnya. Di antara semua itu, dua teman-Yushi dan Anton-menjadi orang pertama yang menolongnya. Perlahan, perhatian kecil dari mereka membuat adik-adiknya merasa cemburu, sementara Carmen sendiri hanya mencoba bertahan dari hari ke hari. Sampai satu titik, ketika penghinaan melewati batas dan foto mendiang ayah angkatnya diinjak, Carmen meledak. Untuk pertama kalinya, semua orang melihat sisi dirinya yang selama ini ia sembunyikan. Dari sana, hubungan Carmen dengan keluarga barunya mulai berubah. Rasa penasaran, kekaguman, dan kecemburuan membentuk dinamika baru yang perlahan mendekatkan mereka. Di tengah proses itu, Carmen belajar menghadapi masa lalu, menerima dirinya, dan menentukan siapa yang benar-benar ingin ia anggap sebagai rumah.

Delapan gadis bersaudara hidup dalam satu rumah yang selalu ramai oleh tawa, ribut kecil, dan kekacauan yang anehnya justru membuat hangat. Dari kakak tertua sampai si bungsu, masing-masing punya dunia sendiri, tapi setiap hari mereka belajar bahwa keluarga seberantakan apa pun tetap jadi tempat paling nyaman untuk pulang.

menceritakan tentang 8 nasib sahabat yang begitu menyedihkan atas keluarga nya.

C: aku bukan pembunuh mama,itu udh takdir Tuhan, tpi knp kalian salahin aku?, aku juga ingin di sayang dan di manja seperti mereka... #pov#fiksi#ada sedikit kekerasan

Laut malam itu terlalu sunyi, seperti sedang menyimpan rahasia yang tak sempat ditebus. Mereka pernah berjanji untuk tetap di sisi, tapi tak ada yang tahu sisi siapa. Satu per satu menghilang, bukan karena ingin, tapi karena dunia menelan perlahan. Kini hanya bayangan yang datang setiap kali ombak memukul karang, membawa sisa suara, "Jika tak bisa kembali, setidaknya biarkan laut mengingat."