junmeoraw
Katanya, rumah itu tempat pondasi pertama kita bersinggah dan berteduh. Tempat di mana kita bisa merasakan kehangatan, kenyamanan dan juga tempat di mana kita merasa aman.
Tempat di mana sewaktu-waktu kita ingin pulang dan beristirahat dengan orang di dalamnya. Saling bertukar obrolan tentang "Bagaimana hari ini? ", " Kamu sudah makan? ", " Apa aja kejadian yang menyerukan dan yang membuatmu kesal hari ini? " dan lain sebagainya.
Tapi ternyata, rumah bukan hanya sekedar tentang pondasi bangunan. Tapi tempat kita untuk pulang. Pulang yang diartikan kita bisa merasakan kehangatan di dalamnya. Bisa saling bertukar cerita, tempat di mana kita bisa beristirahat dengan orang di dalamnya, dan juga hangatnya pelukan.
Terkadang, orang lain suka meremehkan pelukan. Padahal pelukan itu bisa membuat kita meluapkan rasa lelah. Pelukan yang hangat dan penuh arti, itu adalah harapan semua orang. Pelukan juga menandakan kita sayang kepada orang yang kita peluk.
Sama halnya di dalam keluarga mereka. Mereka tidak pernah merasa malu untuk meminta sebuah pelukan. Entah saat salah satu dari mereka pulang bekerja, sekolah, kuliah juga berkegiatan lainnya. Mereka akan menyambutnya dengan pelukan dan menanyakan kejadian apa saja yang dialami hari ini.
Semenjak orang tua mereka pergi untuk meninggalkan mereka selama-lamanya, mereka berjanji untuk membuat rumah tetap menjadi tempat yang nyaman untuk disinggahi dan aman untuk orang yang selalu pulang ke rumah itu.
⚠️‼️
Note:
- 100% FIKSI. Cerita ini tidak ada kaitannya dengan kehidupan asli para tokoh.
- Dilarang keras menyalin, mengutip, atau mengubah isi cerita tanpa izin.
- Don't copy, remake, or republish in any form.
- Semua kesamaan dengan kejadian nyata hanyalah kebetulan semata.
- Cerita ini murni karya imajinasi penulis, mohon hargai proses dan perasaannya.
Please enjoy and respect the story!