⛔ LGBT Content alert! NSFW! Cerita ini tidak diperuntukan untuk yang masih di bawah 21 tahun karena mengandung unsur seks baik verbal maupun non verbal. Kalau masih ngeyel, akibatnya tanggung sendiri. Pict doesnt belong to me.. Bapak memutuskan untuk membawaku pulang ke kampung halamannya mendiang orangtuanya di Kampung Cisangewe sepeninggal ibu yang meninggal karena penyakit keras. Bapak menjual semua aset dan kehidupan serba cukup kami di kota untuk melupakan semua kenangan tentang ibu. Di kampung ini, bapak bergelut sebagai petani dengan membeli sejumlah lahan. Namun, kepindahan kami ke sini ternyata dipenuhi dengan cobaan berat. Bukan kemiskinan, melainkan masyarakat kampung ini yang gemar sekali ngewe di manapun, kapanpun dan dengan siapapun. Bapak bukan hanya menjadi incaran para gadis dan janda tapi juga pemuda dan para duda yang haus akan seks.

⛔ LGBT Content alert! NSFW! Cerita ini tidak diperuntukan untuk yang masih di bawah 21 tahun karena mengandung unsur seks baik verbal maupun non verbal. Kalau masih ngeyel, akibatnya tanggung sendiri. Pict doesnt belong to me.. Rayhan sudah lama menaruh hati pada abang iparnya yang bernama Bara. Wajah Bara yang jantan, selalu mampu membuat Rayhan terangsang dan duburnya berkedut minta disodok. Setiap kali kakaknya pulang kampung Rayhan sangat senang karena Bara pasti ikut dengannya. Suatu waktu, lepas lulus SMA Rayhan melanjutkan studi perguruan tingginya di kota. Atas ajakan kakaknya, Rayhan akhirnya mau tinggal bersama dengannya terlebih ada Bara juga di sana. Semula yang awalnya hanya impian, perlahan kini Rayhan bisa menikmati tubuh indah Bara untuknya sendiri. Ikuti kisah Rayhan si botita penggoda abang ipar ❤