"Pengkhianatan adalah luka yang tak selalu terlihat, tapi menyisakan perih yang mendalam. Ia adalah kejahatan yang tak hanya menyakiti tubuh, tapi menghancurkan kepercayaan-entah itu menimpa dirimu sendiri, atau seseorang yang begitu kau cintai. Pengkhianatan akan selalu punya ruang di dunia ini, saat hati manusia dipenuhi oleh kebencian, iri, atau rasa kehilangan arah. Tapi... pernahkah kau bertanya, mengapa seseorang memilih jalan itu? Mengapa mereka yang pernah tersenyum padamu, pada akhirnya menjadi orang yang menusukmu dari belakang? Tak semua pengkhianat lahir dari niat jahat; kadang mereka adalah jiwa-jiwa yang tersesat, yang memilih menghancurkan sebelum dihancurkan, yang melukai karena tak tahu cara bertahan dari luka mereka sendiri. Dunia tak hitam-putih, dan tak semua pengkhianat adalah monster-sebagian dari mereka hanyalah manusia, yang terlalu lelah untuk tetap setia."

"Takdir, sebuah garis halus yang ditulis di luar jangkauan kehendak manusia-sebuah ketetapan yang tak bisa digeser, walau dengan sihir paling sakti atau keajaiban yang kau pinta dalam doa-doa panjangmu. Sebab ada hal-hal di semesta ini yang tak tunduk pada keinginan, sekuat apa pun engkau ingin mengubahnya. Ia datang tanpa permisi, menetap tanpa bisa ditawar, karena sejak mula-telah ada skenario yang tak bisa dilawan, hanya bisa dijalani, diterima, dan dimaknai."