testhaaa
"Yang genap belum tentu selamat, apalagi ganjil?" Kalimat itu selalu terngiang di pikiran gadis bernama Thalisya.
Thalisya Eranika Syabira Valternei, gadis cantik yang membenci angka ganjil. Kejadian saat masa kecilnya membuat ia benci ganjil. Tak hanya karena kejadian itu, tetapi juga karena di sekolah ia tak pernah mendapatkan keseimbangan. Jika ada yang ganjil, pasti dirinya yang jadi sendiri, dan ia benci itu.
Sungguh, ganjil meresahkan mentalnya.
Untungnya ia mempunyai sahabat masa kecil, namanya Arzevan Elzay Ginandra, Naziea Viotha Enigtyana, dan Faliqorian Fauzillo. Penderita OCD numerik, dan dissociative episodes (Disosiasi identitas rungan) itu tidaklah mudah, ia selalu dibully saat sekolah dasar sampai sekarang akibat psikopat kejam dengan menggunakan kostum bermotif angka ganjil dan Thalisya benci melihat psikopat itu. Psikopat sudah meninggal saat tragedi 15, tahun 2015. Ganjil. Lagi-lagi ganjil. Tragedi 15 itu tragedi penculikan 15 anak, 15 anak itu termasuk Thalisya sendiri.
Ia dilahirkan dan dibesarkan oleh Valternei. Keluarga yang dihormati di negara ini, kastanya terlalu tinggi namun tingkat empati dan simpati lebih tinggi. Namun, di balik itu semua terdapat salah satu anggota keluarga yang mulai merusak mental seseorang perlahan-lahan. Dan seluruh anggota tidak tahu, hanya seseorang itu serta korbannya.
Start:
Finis:
© Dilindungi Allah Azza wa Jalla