Menjadi pasangan baru saja sudah penuh kejutan, apalagi ketika Junkyu dan Yoshi resmi menyandang status baru sebagai orangtua. Kehadiran buah hati mereka yang menggemaskan sekaligus penuh tingkah ternyata membawa warna baru dalam kehidupan keluarga kecil ini. Mulai dari Junkyu yang harus merelakan kuas lukisannya dipatahkan atau karya seninya dihancurkan oleh tangan mungil yang polos, hingga Yoshi yang harus berjaga malam demi mengganti popok, menyusui, dan berjuang ketika si kecil tiba-tiba menolak makan. Setiap hari, selalu ada cerita berbeda-kadang lucu, kadang melelahkan, kadang bikin mewek-namun selalu berhasil meninggalkan senyum hangat. Mampukah Junkyu dan Yoshi melewati segala tantangan kecil ini dan menjadi orangtua terbaik untuk buah hati mereka? Atau justru mereka yang akan belajar lebih banyak dari si kecil tentang arti keluarga sesungguhnya? Sebuah kisah slice of life penuh tawa, emosi, dan momen gemas yang akan membuatmu jatuh cinta pada setiap babak keluarga kecil ini.

Lulus kuliah, Yoshi kira hidup akan seindah meme dan kopi susu di pagi hari. Nyatanya? Ia malah terjebak jadi asisten pribadi seorang CEO muda yang katanya bikin karyawan minggat dalam seminggu. Yoshi, 23 tahun, cuek, santai, dan sok yakin, masuk ke perusahaan retail design tanpa tahu apa-apa soal dunia korporat. Ia pikir akan jadi asisten manajer biasa. Tapi takdir membawanya jadi samsak hidup dari Junghwan-CEO tampan tapi sedingin suhu kulkas kantor. Junghwan, 28 tahun, baru dua tahun memimpin setelah kepergian ayahnya. Ia dibesarkan dalam tekanan bisnis dan tuntutan kesempurnaan. Mulutnya tajam, ekspresinya datar, dan aturan kerjanya bikin orang normal gila. Sementara Yoshi lebih peduli pada permen di kantongnya daripada memo penting, Junghwan tak mentolerir satu detik pun keterlambatan. Namun, di antara amukan deadline dan bentrokan karakter, sesuatu mulai berubah... Bisakah Yoshi bertahan lebih dari seminggu tanpa dipecat? Atau justru kehadirannya yang ceroboh perlahan melunakkan hati sang CEO dingin?

Hyunsuk tidak pernah membayangkan bahwa hidup sebagai anak magang di salah satu majalah fashion paling prestisius di Jakarta akan penuh dengan drama-baik di depan layar, maupun di balik ruang editing. Apa yang awalnya hanya pekerjaan sementara berubah menjadi perjalanan emosional yang rumit saat ia terjebak di antara dua pria yang sangat berbeda: Jihoon, atasannya yang perfeksionis namun diam-diam peduli, dan Yoshi, mantan kekasih yang tiba-tiba kembali hadir sebagai model terkenal. Dinamika kantor berubah kacau ketika proyek internasional, perjalanan dinas, dan kehadiran Shotaro-rekan dari cabang LA-membuat batas profesional dan perasaan makin kabur. Dengan latar tempat dari Jakarta, Tokyo, hingga Italia, kisah ini membawa pembaca pada romansa penuh konflik, kejutan, dan momen-momen manis yang membuat senyum sendiri. Saat pertanyaan besar muncul-tentang masa lalu, rasa yang belum selesai, dan keberanian untuk memilih-Hyunsuk harus memutuskan: kepada siapa ia akan membuka pintu rumah barunya? Dan ketika cinta akhirnya dipilih, apakah hubungan itu mampu bertahan di tengah tekanan pekerjaan, perbedaan karakter, dan mimpi yang harus disatukan?

Dalam keseimbangan semesta, selalu ada dua sisi: terang dan gelap, penjaga dan penggoda, kepercayaan dan keraguan. Junkyu, malaikat bersayap hitam, bukanlah iblis-ia hanya malaikat yang jatuh karena mempertanyakan perintah langit surga. Kini ia berjalan di antara dunia manusia, menawarkan kebebasan kepada mereka yang dibelenggu aturan langit. Di sisi lain, Asahi, malaikat bersayap putih yang lahir dari cahaya murni, memiliki misi suci: menjaga agar manusia tetap berada di jalan kebenaran, sekaligus memulihkan rekan-rekannya yang tersesat-termasuk Junkyu. Namun ketika keduanya dikirim ke dunia yang sama, batas antara tugas dan perasaan mulai kabur. Asahi mulai melihat kerapuhan di balik mata Junkyu. Sementara Junkyu, yang sudah lama mengutuk cahaya, justru mendambakan kedamaian yang hanya hadir saat Asahi ada. Sebuah apel di tangan. Sebuah pilihan dalam hati. Apakah cinta bisa tumbuh antara yang seharusnya saling meniadakan? "He is the light I was taught to fear. Yet he's the only thing that feels like home." "Satu membawa cahaya. Satu membawa luka. Tapi mengapa yang jatuh justru membuatku ingin tinggal?"