[DALAM REVISI] * Karena suatu hal, Riani dihantui tatapan orang-orang tiap melintas di depan mereka, yang lantas membuatnya putus asa dengan gambaran kehidupan remaja yang berarti dan memutuskan untuk menutup diri, bersembunyi dalam cangkang untuk waktu yang tidak ditentukan, menjadi bunga yang enggan mekar. Namun hari itu di gudang olahraga yang jarang terjamah, sebuah perubahan dimulai. Banyak hal yang kemudian terjadi dan perlahan membuat Riani sadar bahwa kehidupan di luar cangkang tidak selamanya buruk. Pada satu titik, Riani percaya bahwa suatu hari nanti, ia akan menjadi bunga yang mekar.

She hated him like a storm; loud, wild, and honest. And he loved her like a prayer, quiet, constant, and unanswered.