Aku, Rielle. Dan dia, Avelio. Sederhana kalau hanya diceritakan. Dia red flag yang semua orang peringatkan, dan aku gadis bodoh yang tetap memilih bertahan. Tapi kenyataannya... tidak sesederhana itu. Ada sesuatu di matanya..seakan lautan yang dalam, menelan waras dan logikaku dalam sekali tatap. Di balik kata-katanya yang dingin, sikapnya yang egois, dan luka yang ia tinggalkan, aku masih menemukan alasan untuk bertahan. Seolah sakit darinya lebih terasa hidup dibanding bahagia dari siapa pun. Ini bukan kisah cinta yang manis. Ini tentang bagaimana aku tenggelam di mata seseorang yang seharusnya tidak pernah kucintai dan mungkin, dari awal, aku memang ditakdirkan karam di lautan bernama Avelio.

Sebuah kisah yang tidak pernah benar-benar dimiliki, namun selamanya melekat di hati. Tentang seorang gadis yang sulit ditebak, yang menyimpan begitu banyak perasaan dalam diamnya dan seorang laki-laki berinisial A, yang pernah menjadi pusat semesta dalam sunyi yang ia rahasiakan. Ini bukan tentang akhir yang bahagia. Ini tentang harapan yang pernah tumbuh, namun perlahan gugur satu per satu. Tentang tawa yang sempat dibagi, dan luka yang tak sempat diucap. Jika suatu hari kamu membaca ini, kamu cukup tau: ada cerita yang ditulis tanpa pernah benar-benar dimulai. Tapi tetap indah untuk dikenang. Karena tidak semua cinta harus dimiliki untuk bisa bermakna.