DiLARANG PLAGIAT ❗ WARNING ❗INI CERITA REAL PEMIKIRAN DAN IMAJINASI GW , NGGAK ADA SAMA SEKALI GW CIPLAK HASIL KARYA ORANG LAIN ATAU SEMACAMNYA ❗ Malam harinya rumah Reno Ibunya memanggil dari ruang makan. Tapi Reno tak menjawab. Ia di kamar, mencoret-coret dinding dengan pensil, meniru peta Aluna semampunya. Ia ingin tahu pola. Ingin tahu alasan. Di tengah malam, ia menerima email. Subjek: Pintu Ketiga "Kamu harus kembali ke sekolah tengah malam. Lorong bawah tangga belakang. Di balik panel kayu, ada pintu tua. Buka, dan jangan lihat ke belakang setelah kamu masuk. Aku akan temani. A" SEBELUM BACA DIUTAMAKAN FOLLOW DULU

wajib follow sebelum baca ❗ Ketika hujan pertama bulan Oktober turun, Reyhan hanya menganggapnya sebagai gangguan motor mogok, baju basah, dan suasana kelabu. Tapi semuanya berubah saat ia berbagi payung sempit dengan Dira, gadis nyentrik ber-hoodie ungu yang memotret hujan seolah menyimpan rahasia di tiap tetesnya. Di balik senyum Dira, ada luka. Di balik sikap cuek Reyhan, ada rasa yang tumbuh diam-diam. Bersama, mereka menjelajahi makna kehilangan, kenangan, dan janji yang tak terucap. Namun, hujan tak selamanya turun di tempat yang sama. Mampukah janji yang ditanam di hari hujan, tetap hidup ketika langit akhirnya cerah.