ayawordless08
Djanu dan Prajna tumbuh bersama sebagai sahabat yang saling menyembunyikan rasa karena mereka tahu: keyakinan mereka berbeda, dan itu bukan hal sepele.
Namun, saat perasaan tidak bisa lagi dibohongi, keduanya memilih untuk mencoba menjalin hubungan. Dalam diam, mereka mencintai dengan harapan dan ketakutan yang sama besar. Hingga suatu hari, cinta mereka sampai pada keadaan yang tidak terhindarkan--permintaan untuk berpindah keyakinan. Tidak sanggup mengubah diri maupun memaksa, salah satu pergi tanpa pamit.
Lalu, bagaimana jika keduanya kembali dipertemukan dengan masih membawa luka yang sama-sama belum tersembuhkan?