.
2 stories
BULAN (END) by iloveyoubyy
iloveyoubyy
  • WpView
    Reads 8,419,389
  • WpVote
    Votes 422,583
  • WpPart
    Parts 34
Bulan sosok yang terlahir dengan sejuta kasih sayang, namun pada ahkirnya ia kehilangan sejuta kasih sayang tersebut. Takdir mempermainkan dirinya dengan baik, menyisakan kesedihan di dalam kehidupannya. Menyisakan goresan-goresan yang tidak ia ketahui kapan goresan tersebut akan menghilang, hingga ahkirnya membawa pemeran lain ke dalam kisahnya. Seorang pria yang terlihat dingin_Max. Keduanya hidup dalam permainan takdir yang sama, membawa keduanya kedalam hubungan yang sangat sulit untuk dipahami. Mengharuskan keduanya menjalani takdir agar mendapatkan ahkir dalam cerita keduanya, namun siapa sangka jika takdir akan kembali mempermainkan keduanya dengan tamparan yang lebih kuat lagi. Membuat semuanya kembali terluka dengan alasan yang sama. Takdir kembali berulah,,, "Mama menjebak aku?" Tanya Bulan dengan raut wajah yang tidak bisa di katakan lembut, raut wajahnya penuh dengan marah. "Sayang dengarkan Mama, Mama akan menjelaskan semuanya." Bujuk wanita paru baya_Vivi yang mencoba memegang tangan menantunya. "Jangan sentuh aku." Teriak Bulan sambil menangkis tangan mertuanya. "Jaga tingkah kamu. Dia Mamaku!" Teriakan pria itu begitu lantang dan hanya di tanggapi senyum kecewa oleh Bulan. "Kamu sama saja Max, aku sangat membenci kalian." Ucap Bulan dengan mata yang memancarkan masih memancarkan kekecewaan, tapi percayalah rasa kecewa yang ia rasakan kini lebih besar dari dari pada rasa amarahnya. . . . . Bulan & Max Selesai Revisi Jumat 13 November 2020
Tulisan Sastra✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 16,104,317
  • WpVote
    Votes 1,769,948
  • WpPart
    Parts 31
[SUDAH TERBIT] "Sahara, hidup itu perihal menyambut dan kehilangan. Kamu tahu lagu Sampai Jumpa-nya Endank Soekamti, kan? ya kira-kira begitu lah. Tapi kamu tahu alasan kenapa manusia punya perasaan? sebab itu adalah satu-satunya cara kamu mengingat dengan kesan yang tak habis-habis. Jadi jangan terlalu sedih jika menemukan kehilangan-kehilangan lainnya. Sedihlah seperlunya, lalu ingat bahwa sebenarnya kamu tidak benar-benar kehilangan. Sesuatu itu abadi dalam kenang yang kamu bawa dalam perasaanmu. Sampai sini paham, kan?" "Sastra, kamu lupa tentang satu hal. Semakin singkat suatu cerita, semakin dalam luka yang tertoreh. Kehilangan memang akan terus terjadi. Tapi kalau boleh aku memilih, aku belum siap kehilangan kamu." Catatan: baca cerita ini di rumah aja, jangan ditempat umum. Demi keselamatan kita bersama. Terima kasih. Copyright© Tenderlova, 2020 LovRinz Publishing Hak cipta dilindungi undang-undang.