Tulisan Favorit
4 stories
Balada Arunika (ROYEON) by deepbluemind
deepbluemind
  • WpView
    Reads 1,300
  • WpVote
    Votes 195
  • WpPart
    Parts 8
Alyana Sekar Anindya adalah langit di musim kemarau-tenang, biru, dan tampak tak terganggu, tapi menyimpan gemuruh kecil yang tak pernah ia tunjukkan. Cara bicaranya lembut, seolah setiap kata sudah disaring agar tidak melukai siapa pun. Ia mencintai hal-hal sederhana: cahaya sore yang jatuh di halaman rumah, aroma buku baru, dan langit yang berubah warna menjelang senja. Alyana hidup dalam ritme yang pelan, tapi hatinya selalu berjalan jauh, menatap mimpi yang terletak ribuan kilometer dari tempat ia berdiri. Arunika Lintang Dewasari adalah fajar di puncak gunung-datang tiba-tiba, mengusir gelap, dan membawa hangat yang memaksa semua orang membuka mata. Langkahnya cepat, suaranya mantap, dan tatapannya selalu seperti sedang menghitung langkah ke depan. Arunika tak pernah takut berdebat jika merasa ada yang salah, tapi ia juga orang pertama yang akan berdiri di depan ketika sahabatnya disakiti. Ia mencintai pagi, bau tanah basah, dan sensasi udara dingin yang digigit hangatnya matahari.
Meant 2 Be✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 652,293
  • WpVote
    Votes 111,522
  • WpPart
    Parts 26
[SUDAH TERBIT] BAGIAN KEDUA NARASI, 2021 Dulu, Lestari pikir bahwa dia adalah kelopak bunga dandelion yang terbang terbawa badai. Sejak muda, ia terbiasa melalang--menangkis segala macam cambukan hidup yang bisa saja meremukkan dirinya. Menginjak remaja, kelopak dandelion itu jatuh di sebuah tanah yang tandus, lalu hidup seadanya di tengah-tengah ketidak pastian semesta. Namun begitu dewasa, Lestari sadar bahwa dia bukanlah setangkai bunga dandelion yang tangguh. Bukan. Dia adalah sebuah kapal yang kehilangan jangkar. Kemudian badai datang jauh lebih besar dari sebelumnya. Kini, Lestari berlayar tak tentu arah. Dia tidak punya kompas, dan dia tidak bisa berhenti. Dia hanya bisa terus berlayar tanpa tahu kemana ia harus pergi. Suatu saat, bisakah kapal itu menemukan dermaga untuk bersandar? atau di tengah laut, dia akan tenggelam lalu hilang begitu saja dari peradaban? ©tenderlova, 2022 | Meant 2 Be, 2022
Tulisan Sastra✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 16,056,701
  • WpVote
    Votes 1,768,640
  • WpPart
    Parts 31
[SUDAH TERBIT] "Sahara, hidup itu perihal menyambut dan kehilangan. Kamu tahu lagu Sampai Jumpa-nya Endank Soekamti, kan? ya kira-kira begitu lah. Tapi kamu tahu alasan kenapa manusia punya perasaan? sebab itu adalah satu-satunya cara kamu mengingat dengan kesan yang tak habis-habis. Jadi jangan terlalu sedih jika menemukan kehilangan-kehilangan lainnya. Sedihlah seperlunya, lalu ingat bahwa sebenarnya kamu tidak benar-benar kehilangan. Sesuatu itu abadi dalam kenang yang kamu bawa dalam perasaanmu. Sampai sini paham, kan?" "Sastra, kamu lupa tentang satu hal. Semakin singkat suatu cerita, semakin dalam luka yang tertoreh. Kehilangan memang akan terus terjadi. Tapi kalau boleh aku memilih, aku belum siap kehilangan kamu." Catatan: baca cerita ini di rumah aja, jangan ditempat umum. Demi keselamatan kita bersama. Terima kasih. Copyright© Tenderlova, 2020 LovRinz Publishing Hak cipta dilindungi undang-undang.
Track 01: Sebuah Lagu dari Masa Lalu [PREVIEW] by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 36,318
  • WpVote
    Votes 3,578
  • WpPart
    Parts 8
Di gudang rumah lamanya yang penuh dengan kotak-kotak berdebu, Damia tanpa sengaja menemukan sebuah mixtape tua berlabel, "Kisah Klasik Tentang Kita" dan selembar foto yang memperlihatkan masa muda ibunya. Seminggu yang lalu, ibunya meninggal dunia. Meninggalkan Damia dengan kerinduan untuk memahami masa lalu ibunya. Mixtape usang tersebut menjadi penghubung ke sejarah ibunya, sementara foto tersebut mengisyaratkan sebuah kelompok yang dulunya bersatu erat, namun berakhir terpecah belah akibat kompleksitas kehidupan. Namun, di tengah perjalanan menggali masa lalu ibunya, Damia justru menemukan fakta yang membuat dunianya dilanda badai hebat. "Ayah bisa ngomong kayak gitu karena Ayah nggak pernah tahu gimana rasanya jadi seseorang yang nggak pernah diinginkan keberadaannya. Seseorang yang hampir dibuang bahkan sebelum dia diberi kesempatan untuk hidup. Itu rasanya sakiiit banget. Jauh lebih sakit dibanding aku harus terima kenyataan kalau aku udah nggak bisa peluk mama lagi," ucapnya, ketika badai itu menerjang malamnya yang penuh dengan kesunyian. | Tenderlova, 2024