Di tengah riuhnya malam dan deru mesin motor, 𝐇𝐚𝐫𝐚𝐢𝐧𝐝𝐫𝐚 𝐌𝐚𝐯𝐞𝐧𝐝𝐫𝐚 𝐍𝐚𝐛𝐚𝐬𝐭𝐚𝐥𝐚 ketua geng motor CXASTRO menjalani hidup penuh luka dan rahasia. Dunia nya keras, penuh dendam dan bahaya , namun semuanya mulai berubah ketika ia secara tak sengaja bertemu dengan 𝐀𝐫𝐧𝐞𝐢𝐬𝐡𝐚 𝐍𝐢𝐬𝐤𝐚𝐥𝐚 𝐀𝐫𝐮𝐧𝐢𝐤𝐚, gadis dengan tatapan sendu dan senyum selembut hujan. Gadis yang terlalu lembut untuk dunia sekeras miliknya. Niskala datang membawa ketenangan, menjadi penengah antara kekacauan dalam hidup Rain. Niskala masuk begitu dalam , menjadi satu-satunya jeda dari kerasnya kenyataan dan terjebak di dalam dunia yang begitu gelap . Namun, Rain sadar bahwa mencintai Niskala berarti menyeretnya ke jurang bahaya yang tak pernah ia inginkan. Bagi Rain, Niskala adalah pelangi yang datang setelah hujan seperti sebuah cahaya yang memberi harapan di tengah kegelapan. Rahasia demi rahasia mulai terungkap, membawa Niskala semakin jauh ke dalam dunia Rain. Di tengah semua kekacauan itu, cinta mereka mulai tumbuh seperti bunga yang mekar di antara retakan aspal. Meski dunia mereka sangat berbeda, mereka mulai merangkai sebuah kisah, mencoba menemukan keseimbangan di antara badai. "Saat hujan dan pelangi bersatu, keduanya harus menghadapi kenyataan bahwa dunia mereka tak akan pernah se sederhana itu." - author ⚠️ WARNING ⚠️ Cerita ini adalah fiksi belaka. Nama tokoh, tempat, dan kejadian merupakan hasil imajinasi penulis. Jika ada kesamaan dengan nama, peristiwa, atau tempat di dunia nyata, itu hanyalah kebetulan semata. Beberapa bagian cerita mungkin mengandung: 🔸 Konflik emosional 🔸 Trauma masa lalu 🔸 Kekerasan verbal atau fisik 🔸 Tindakan yang tidak untuk ditiru Harap bijak dalam membaca. Bagi pembaca yang merasa tidak nyaman dengan topik-topik tersebut, silakan lanjutkan sesuai kesiapan masing-masing. Penulis tidak bermaksud menying

PART TIDAK LENGKAP. [Sudah dibukukan - Tersedia di Gramedia] Peristiwa yang menghancurkan seluruh kota dalam waktu singkat. 7 raga paling menyedihkan menjadi saksi bagaimana gilanya gelombang pasang malam itu. Malam terakhir penuh bintang, seindah senyuman ibu 6 tahun silam. "Apta! Esa! Pegang tangan Mas yang kenceng!" Copyright- Lilpudu, 2O22.

Tidak ada yang lebih melelahkan dari menjalani hidup layaknya orang mati. Sebab ternyata menjalani kehidupan setelah perpisahan, membuat Apta kehilangan minat untuk menjalani hidup layaknya manusia normal. Yang jika diberikan pilihan antara hidup dan mati, lelaki itu akan memilih opsi kedua. Sebab tidak ada yang namanya ketenangan di dunia, melainkan hanya khayalan semata.

Quotes dan percakapan Milea dan Dilan. Dari novel karya Pidi Baiq Dilan 1990 dan Dilan 1991 sampai Milea suara dari Dilan