DirtyLittleSecret89
Setelah dirasa p*ntat Raka sudah terbiasa, Meri mulai menaik turunkan pinggulnya, k*nt*lnya raksasa nya mulai memborbardir lubang perawan sang tent*ra. Pemandangan tersebut sangat ironis. Raka dengan wajah sangar dan tubuh berotot kini sedang duduk mengangkang di hadapan bocah-bocah yang usianya bahkan belum sampai setengah usia Raka, dengan t*tit kecilnya yang lebih kecil dari anak SD sedikit bergoyang mengikuti irama goyangan k*ntol raksasa Meri. Sang tent*ra pun tidak menyadari bahwa sedari tadi salah satu bocah masih mengarakahkan ponselnya merekam semua kejadian ini. Dia mendekat ke arah Raka dan Meri yang sedang bersenggama, menge-zoom bagian t*tit Raka kemudian zoom out ke arah badan Raka yang naik turun dan secara tidak sadar menikmati ent*tan w*ria di bawahnya. Bocah yang merekam seakan menjadi pengisi suara "Lihat gaesss,, tent*ra badanya berotot segede ini t*tinya lebih kecil dari anak SD, sampai-sampai kalah ama w*ria, makanya nih sampai dientot ama W*ria" sambil menyentuh t*tit kecil Raka. Sentuhan bocah itu secara tidak sengaja merangsang Raka yang sebenarnya dari tadi sudah menahan ej*kulasinya. Namun karena sentuhan bocah tadi mengenai bagian bawah dari kepala t*tinya yang ternyaat sangat sensitif, Raka pun muncrat. Bukan muncrat 'crooot' tapi menetes 'crit..criir'. Sungguh menyedihkan, t*tit mungil itu pun tidak mampu mengecrot, air mani nya hanya menetes.