Kylo, tidak pernah tau apa yang ada diluar ruangan gelap itu. Apakah benar ada matahari yang bersinar begitu terang?, apakah benar ada kerlap kerlip cantik saat langit mulai gelap?, apakah benar diluar banyak manusia dan bunga bunga berwarna-warni?. Kylo, selalu ingin melihatnya. Namun, ia bahkan tidak pernah melangkah keluar dari balik pintu putih yang telah mengelupas catnya. Hingga suatu hari, 'orang itu' membawanya keluar, kesebuah tempat dimana banyak manusia. Meninggalkannya begitu saja ditengah kebingungannya akan hal hal yang bahkan baru pertama kali ia lihat dan temui.

"selamat, kalian menang" kalimat terakhir seorang pemuda sebelum menutup mata untuk selamanya Harusnya sih gitu, tapi... "JADI BAYI LAGI DONG?!" # Brothership # Bromance ⚠️Hasil mikir sendiri loh ya ⚠️Dilarang plagiat!! setiap gambar berasal dari pinterest Hasil mikir nih bos, senggol dong

Archer, si bocah kecil dengan pemikiran polos bak seorang bayi yang tak pernah dewasa. Arch, adalah anak yang begitu penurut. Ia telah dirawat oleh keluarga Bibinya sejak bayi. Sekalipun mendapat perlakuan kasar, Arch hanya akan menarik senyum polos tanpa ada keluhan. Hingga suatu hari, saat keluarga Bibinya terjerat oleh hutang besar pada salah satu keluarga konglomerat yang cukup berpengaruh, Arch diserahkan untuk dijadikan jaminan. Tanpa menolak, Arch untuk yang kesekian kalinya kembali menurut. Dan tanpa paksaan, Arch dibawa pergi dari rumah Bibinya dengan begitu patuh. Oleh seorang pemuda dengan paras menawan yang terus menampilkan wajah datar. ________________ ( NO BL/BXB! ) ㅤㅤHanya fiksi dan murni dari pemikiran sendiri, belajarlah untuk menghargai karya orang lain. ㅤㅤMemang tidak sebagus cerita yang lain, tapi tetap dilarang keras untuk mengcopy cerita ini dalam bentuk apapun.

> Rayyan bukan sekadar bayi. Ia adalah jawaban dari ribuan doa, tangis dalam sujud panjang, dan harapan yang tak pernah padam. Papa Rey dan Mama Raya dulu adalah pejuang garis dua. Bertahun-tahun menunggu keajaiban, mencoba, gagal, menanti, dan akhirnya... menangis bahagia saat dua garis itu benar-benar muncul. Tapi kebahagiaan itu datang dengan satu pesan dari dokter: "Setelah ini, tidak akan ada kehamilan kedua." Maka lahirlah Rayyan-bayi laki-laki yang ditunggu dengan segenap cinta dan dijaga dengan seluruh jiwa. Cerita ini bukan tentang konflik besar atau drama berlebihan. Tapi tentang langkah-langkah kecil Rayyan yang jadi napas rumah. Tentang pelukan hangat dari Papa Rey. Tentang belaian lembut Mama Raya saat malam. Tentang tawa cadel yang mengisi rumah. Karena kadang, satu bayi cukup untuk memenuhi seluruh langit hati manusia. Sebuah kisah slice of life yang hangat, manis, dan sederhana... tapi penuh cinta.