Tentang si Catra yang selama masa SMP-SMK nggak pernah damai karena gangguan makhluk ganteng nan seksi bernama Muhammad Rafi Setiawan cucunya mbah Mukidi (maaf dalam cerita ini olokan nama orang tua ada tapi nggak banyak kok). Kesal dengan semua yang di lakukan sama Rafi, tapi ternyata apa yang di lakukan sama Rafi ada tujuan dan maksudnya. Apa sih maksudnya si Rafi ini ? Kok sampai sebegitunya gangguin Catra ? Yuk di baca. Link ada di bio kakak

novel ini menceritakan si Leon selama dia hidup di pesantren dari dia sebelum ke pesantren sampe selesai pesantren banyak pengalaman suka maupun duka jangan terlalu banyak basa basi langsung baca aja

ＳＬＯＷ ＵＰＤＡＴＥ [END] Part masih lengkap Kisah tentang seorang bocah 4 tahun yang nampak seperti seorang bocah berumur 2 tahun dengan tubuh kecil, pipi chubby, bulu mata lentik, hidung kecil tapi mancung,memiliki mata doe eyes, dan kulit putih bersih dan badan yang kurus tapi pipinya guede jangan lupa dengan wajah polosnya dan suara cadel nya. yang berhasil menarik perhatian seorang pria yang merupakan seorang Mafia. Dan di angkat menjadi sorang anak yang sangat di cintai dan di sayangi dengan segala tingkah ajaibnya. ＤＩ ＢＵＡＴ ＫＡＲＥＮＡ ＧＡＢＵＴ.

[Complete] Nakayama Yura pemuda manis berumur 16 tahun dijual oleh bibinya karena bibinya sangat membencinya, Bibinya menyebutnya sebagai seorang pembunuh yang telah membunuh ayah, ibu, dan pamannya yang merupakan istri sang bibi. Sang bibi menjual Yura ketempat penjualan budak dengan harga mahal, dikarenakan ia memiliki wajah yang manis. Sang ketua penjual budak langsung menjual Yura ke langganan yang selalu membeli budak yang menarik. Bagaimanakah kehidupan Yura selanjutnya bila sang pembeli mempunyai dendam kepada orangtua Yura? "Ketika aku mengharapkan mu sebagai orang terakhir yang dapat dipercaya, kau malah membenciku." -Nakayama Yura- Pict : Anime Super Lovers

Mereka bilang, di balik dinding-dinding tebal pesantren ini, hanya ada lantunan ayat dan doa yang sunyi. Tapi aku tahu lebih dari itu. Aku menyaksikannya, walau bukan dengan mata sendiri-melainkan lewat potongan cerita yang ia bisikkan di sela-sela malam, lewat gumam para santri lain, dan dari hal-hal kecil yang sering luput dari perhatian. Ia tidak pernah berniat jatuh cinta. Terlebih kepada seseorang yang seharusnya ia anggap saudara seiman. Tapi kisah ini bukan soal benar atau salah. Ini tentang sesuatu yang tumbuh diam-diam di ujung pondok, jauh dari pengawasan ustaz, tapi tak pernah jauh dari Tuhan. Aku hanya seorang teman, mungkin bayangan yang kebetulan tahu terlalu banyak. Tapi jika kau mau, akan kuceritakan semuanya-seperti yang ia ceritakan padaku, dengan jujur, dengan takut, dan dengan cinta.