ourenoia
- Reads 2,226
- Votes 199
- Parts 12
Shafa Arum Calista.
Gadis berparas manis dengan sorot mata yang selalu tampak tenang. Tak banyak bicara, tak mencolok. Hari-harinya berlalu seperti siswa kebanyakan-datang pagi, belajar, pulang sebelum langit benar-benar gelap.
Namun semua berubah ketika ia duduk di bangku kelas sebelas.
Shafa bergabung dalam organisasi OSIS sebagai sekretaris. Tugas-tugas administratif membuatnya terbiasa tinggal lebih lama di sekolah, bahkan saat koridor sudah sunyi dan cahaya sore mulai meredup jadi bayangan.
Sore itu, pukul 17 lewat 15 menit.
Langit di luar telah berwarna kelabu. Suasana sekolah nyaris hampa-terlalu sunyi untuk ukuran hari biasa. Shafa sendirian di ruang OSIS, sibuk merapikan dokumen, mengunci laci, memeriksa ulang barang-barang.
Lalu, saat tugas terakhir selesai dan tangannya menyentuh gagang pintu...
Ia membeku.
Napasnya tercekat.
Matanya melebar.
Seorang laki-laki berdiri di ujung ruangan. Diam. Menatapnya dengan pandangan dingin. Wajahnya asing... terlalu pucat untuk ukuran manusia. Tubuhnya tak bersuara, bahkan tak tampak bernafas.
Padahal tadi-Shafa yakin betul-ia sendirian.
"L-Lo... siapa lo?" bisiknya nyaris tak terdengar, seolah takut suaranya memancing sesuatu yang tak seharusnya bangun.
Laki-laki itu tetap tak bergeming.
Tatapannya menusuk, seperti menembus dimensi yang tak kasat mata.
Dan sejak hari itu... hidup Shafa tak pernah benar-benar sama lagi.
🌷.
ketauan plagiat? gak segan' lah ngajak ribut wkwk. se enaknya di plagiat😒