athour_fitri
Arunika atma Nirmala buta.
Bukan karena ia dilahirkan tanpa penglihatan tapi karena kecelakaan maut yang merenggut segalanya: mata, orang tua, dan kasih sayang.
Abangnya selamat, tapi tidak utuh. Kaki kanannya patah parah dan kini pincang. Sejak hari itu, ia melihat Semesta bukan sebagai adiknya lagi, tapi sebagai penyebab segala luka. Di rumah, tak ada pelukan. Hanya tamparan. Tendangan. Teriakan yang membuat tubuh Semesta menggigil, dan jiwanya mati perlahan.
Di sekolah? Tak jauh berbeda. Ia dicibir, ditertawakan, diasingkan. Hidupnya hanya gelap baik mata maupun hati. Tak ada tempat aman, tak ada pelindung, tak ada siapa pun...
Sampai askara Nathan Niskala datang.
Siswa baru dari Bandung. Ganteng, hangat, dan absurdnya... ia memilih duduk di sebelah Semesta. Bukan karena disuruh guru saja, tapi karena ia ingin.Ingin mengenal arunika.Ingin jadi temannya.Ingin jadi dunianya.
Arunika menolak. Takut.Tapi askara terlalu sabar. Ia terus datang, hari demi hari, menceritakan warna langit, suara hujan, wajahnya sendiri, bahkan cara arunika tersenyum meski tak bisa melihat dirinya di cermin.