On going
1 story
The Lines We Write by messylittlecat
messylittlecat
  • WpView
    Reads 233
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 2
[Mengandung muatan yang tidak cocok untuk dibaca anak di bawah umur. Bijaklah dalam mencari bacaan.] Baskara Kamandaka Wibisono, calon presiden termuda sepanjang sejarah modern republik, terancam kehilangan suara. Pilihannya hanya dua: merekrut Kiara Pramidita, si otak dibalik pidato-pidato brilian banyak tokoh berpengaruh negeri, atau kehilangan kariernya. Masalahnya, bagi Kiara Pramidita, keberadaan Baskara Kamandaka Wibisono di kancah politik nasional adalah sebuah kutukan. Pria itu adalah simbol dari betapa kotor dan menyedihkannya politik negerinya, sekaligus arsitek di balik hancur dunianya lima tahun yang lalu. Kehancuran yang membuatnya bersumpah tidak akan menginjakkan kaki di dunia politik lagi. Namun, takdir seakan punya seribu satu cara untuk mempermainkan kembali dunianya. Demi mempertahankan kehidupannya, Kiara terpaksa menerima tawaran sebagai dalang di balik suara yang membuat Baskara terdengar lebih manusia. Di dunia di mana setiap kata adalah senjata dan setiap sekutu bisa menjadi pengkhianat, bisakah mereka saling percaya untuk memenangkan negara tanpa kehilangan diri mereka sendiri? DISCLAIMER: Cerita ini hanya fiktif belaka. Kesamaan nama, tempat, kejadian, atau karakter hanya sebuah kebetulan.