"Seharusnya rumah itu punya aku." Pernikahan Hara dan Dean adalah sebuah keterpaksaan, perjodohan yang tidak bisa Hara tolak. Ulah keegoisan Dean menghantarkan petaka untuk hidup orang yang Dean cintai. Nakala Launa Shakeel, lahir dari sebuah pernikahan yang sah, namun bunda menganggap kelahirannya adalah sebuah kesalahan. Nakala harus hidup tanpa peran seorang bunda. Nakala berharap bunda bisa menyayanginya seperti bunda sayang kepada anak tiri bunda. Namun sayang, keinginan sederhana Nakala adalah yang paling bunda benci. Bagi bunda, Nakala tidak berhak mendapati cintanya, sebab Nakala lahir dari hasil perjodohan. Bagi Hara, anak yang lahir dari hasil perjodohan tidak lahir dengan cinta. (Nakala-dalam bentuk narasi. Dari alternative universe tiktok @Gemimi08) [Star 21 Nov 2025©Gemimi08]

Bagian kedua dari cerita "Keluarga Bramantya" Hidup tak pernah berhenti. Dan bagi mereka, inilah saat untuk belajar melangkah kembali.

Juna, seorang pemuda semester akhir yang terlalu sering mengucapkan selamat tinggal. Dengan hati yang terluka dan jiwa yang lelah, Juna berjuang untuk menemukan makna hidupnya. Namun, setiap langkahnya selalu diiringi oleh bayang-bayang kehilangan. Apakah Juna akan mampu menemukan kekuatan untuk melanjutkan hidupnya, ataukah kehilangan itu akan terus menghantui langkahnya?

Rumah yang sengaja di sediakan oleh Bunda untuk menemaninya dan juga sang putra tercinta. Banyak sekali cerita yang akan ada di rumah Bunda. Baik itu cerita bahagia, sedih, sakit dan lainnya. semuanya akan ada di rumah yang sudah Bunda sediakan. Rumah yang akan benar-benar menjadi tempat di mana mereka mendapatkan apa yang mereka tidak dapatkan. Bunda akan memberikan semuanya. Start :

"Bunda, nanti surga kita sama nggak, ya?" --- Arsalan selalu berharap bisa menjadi bintang. Tidak apa jika harus berada di dalam gelap, asalkan disukai oleh Bunda. Bintang selalu berada dalam gelap. Tapi berkat kehadiran Bunda, semua terasa baik-baik saja. --- "Kalo nanti di surga Bunda nggak lihat aku, tolong cari aku ya, Bunda...."

Sesuatu yang Nala temukan di dalam mimpi mungkin tak akan membiarkannya terbangun lagi. Nala terjebak di dalam mimpi aneh yang terus berulang setiap hari Rabu. Ia terbangun di putih tak berujung dengan suasana sunyi senyap, hanya deru nafasnya yang terdengar. Namun di tengah-tengah itu semua ada sebuah pintu kayu tua berdiri kokoh seolah mengundang Nala untuk membukanya. Nala sadar bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar mimpi biasa di balik pintu misterius itu. Apa yang mengintai di balik pintu itu? Ketakutan atau harapan? Atau sesuatu yang lain?

"roda kehidupan seseorang tiada yang tahu." tentang dia yang harus menanggung luka, tentang lelaki yang penuh luka. "ma cuma mama yang mau menyangi Jaihan tolong bertahan untuk Jaihan" "dia bukan cuma pembunuh tapi psikopat!!!!!! Jaihan Andrean!!!!!!"

Jagat pernah merasakan hancur yang tak mampu ia jelaskan betapa menyakitkannya. Tidak ada siapa pun yang tahu, bahwa sejak hari di mana rumah mereka dilingkupi duka, ada lubang begitu besar dalam hatinya. Jagat memutuskan untuk pergi sejauh yang ia bisa, selama yang ia perlu. Berharap dapat menemukan kesibukan yang membuatnya lupa pada segala luka. Namun hari itu, Ibu memintanya pulang. Jagat harus kembali berhadapan dengan ratapan yang sejatinya tak pernah usai.

Naresh yang tak bisa lagi bicara dan mendengar, Hara yang memiliki riwayat penyakit gagal jantung, dan Calla yang tak lagi bisa melihat dunia. Mereka hanya ingin hidup tenang, tanpa cemooh orang-orang di sekitar, tapi setiap hari- hanya ada hinaan. Sedang di tempat lain, Jovan, Ronald, Mario, dan Joffin memiliki kehidupan mewah. Bak berada di kastil yang memiliki banyak pelayan, kehidupan mereka lebih terjamin. Tapi siapa sangka, dua dunia yang berbeda itu bisa menjadi sahabat karena kejadian yang tak diinginkan.