AtmaUpekhsa
Alya dan Raka, dua remaja desa, menemukan arti kebersamaan di bangku kayu tua setiap sore saat senja. Persahabatan mereka perlahan tumbuh menjadi perasaan yang lebih dalam, sederhana namun penuh makna.
Namun di balik senyumnya, Raka menyimpan rahasia besar-ia mengidap penyakit yang tak bisa disembuhkan. Alya memilih tetap bertahan di sisinya, meski tahu kebahagiaan itu akan berakhir dengan kehilangan.
Hingga suatu sore, senja menjadi saksi perpisahan terakhir mereka. Raka pergi, meninggalkan Alya dengan luka yang tak pernah hilang. Bertahun-tahun kemudian, Alya masih setia duduk di bangku itu, membawa teh untuk dua orang-satu untuknya, satu untuk Raka.
Baginya, senja bukan lagi sekadar indah. Senja adalah kenangan, janji, sekaligus luka yang ia rawat selamanya.