Liaanar
Gimana jadinya kalau seorang Havin Anwei mahasiswa Psikologi yang dua puluh tahun hidupnya nggak pernah kepikiran buat pacaran dan hopeless romantic tingkat akut ketemu Nareswara Baskara, Co-Founder perusahaan consumer goods yang jadi mitra proyek penelitiannya?
Havin selalu ngerasa dirinya biasa aja. So-so. Bukan tipe orang yang bakal bikin siapa pun tertarik. Jadi, urusan relationship? Lewat. Semua temennya punya pasangan satu per satu, sementara dia masih asik sama jurnal, kelas, dan luaran penelitian. Bukan karena nggak mau, tapi karena nggak pernah ngerasa ada orang yang bakal ngeliat dia lebih dari "mahasiswa ambis yang kebanyakan ikut penelitian".
Sampai Nareswara muncul dengan cara paling nggak dramatis tapi paling ngena. Pelan-pelan, Nares bikin Havin sadar kalau rasa sayang nggak harus serumit teori motivasi yang dia hafalin atau seberat riset yang lagi mereka kerjain. Kadang mulai buat jadi hubungan itu simpel. Serius bisa, ringan pun boleh.
Dan persepsi Havin berubah 180° sejak satu kalimat yang Nares ucapkan dengan nada paling tenang:
"Kamu nggak perlu jadi luar biasa buat disayang, Vin. Kamu cuma perlu jadi kamu, yang apa adanya itu udah cukup banget buat aku."
𝙏𝙝𝙞𝙨 𝙞𝙨 𝙖 𝘽𝙭𝘽 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮.
𝙄𝙛 𝙩𝙝𝙞𝙨 𝙞𝙨 𝙣𝙤𝙩 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙘𝙪𝙥 𝙤𝙛 𝙩𝙚𝙖, 𝙛𝙚𝙚𝙡 𝙛𝙧𝙚𝙚 𝙩𝙤 𝙨𝙠𝙞𝙥. 𝙏𝙝𝙖𝙣𝙠 𝙮𝙤𝙪!