Reading list E.J.O
2 stories
TK; Transmigrasion Kanaya  by Gfrazzz_
Gfrazzz_
  • WpView
    Reads 705,284
  • WpVote
    Votes 80,916
  • WpPart
    Parts 31
~Original my story fantasy~ ~(Baca Selagi On Going) TK? Apa yang kalian bayangkan dari kata 'TK'? Taman kanak-kanak? Ya, seperti judulnya, cerita ini menceritakan seorang Kanaya yang mengalamai transmigrasi ke tubuh bocil dan parahnya masih TK! Percaya tak percaya, ini benar-benar terjadi! Entah dosa apa yang dibuat Kanaya semasa hidupnya sampai-sampai mengalami nasib sial seperti ini?! Dia adalah seorang gadis yang sudah berusia 17 tahun namun menyusut menjadi 5 tahun! Takdir macam apa ini?! Ohh Tuhan rasanya Kanaya ingin menangis... Kanaya Maureta Esterla, ia hanya seoarang anak yang dibesarkan di panti asuhan. Ibu dan bapaknya? Entahlah mungkin ia anak yang tak di harapkan. Namun siapa sangka dengan statusnya itu, dibalik itu semua terdapat sebuah rahasia besar. *** Ayee... cerita baru dengan segala konflik yang lebih seru dan menarik^^ Yok lah langsung baca aja dari pada kepo ye kan?! Nahan kepo itu gak enak loh gesss❗️jadi langsung baca aja yaa😎 (JIKA ADA KESAMAAAN NAMA, TOKOH, TEMPAT KEJADIAN ATAU LAINNYA, ITU MURNI KETIDAK SENGAJAAN, KARENA CERITA INI MURNI DARI IMAJANIASI SENDIRI!) Rank: #1 Canda:[210421] #1 Bocil:[070421] #2 Anak-anak:[080421] #2 Jail: [190421] #1 Skateboard: [240521] #2 Kekuatansuper: [250521] #1 Kekuatansuper: [030621] #1 Skateboard: [050621] #1 Tawa: [090621] #2 Bobrok: [260621] # 2 CEO: [290621] #1 Bobrok: [300621] #1 Reinkarnasi: [100721] #2 Action: [220721] #2 Petualangan: [220721] #1 Ngakak: [14082] Start: 15 april 2021 Finish:---
Two Worlds Without A Mother (END) by Handay32
Handay32
  • WpView
    Reads 64,197
  • WpVote
    Votes 5,874
  • WpPart
    Parts 23
Aku dilahirkan di dunia ini dengan satu beban yang tak pernah kupinta: aku hidup, dan Ibu tidak. Sejak kecil, kata pertama yang kudengar dari ayahku bukanlah "sayang"-melainkan "kenapa bukan kau saja yang pergi?" Tiga abangku menatapku seolah aku adalah musuh. Makanan dibagi tanpa menyisakan piring untukku. Tawa di ruang tamu tak pernah memanggilku. Hari-hariku adalah lorong gelap penuh diam dan tangis tertahan di balik selimut yang bau debu. "Ayah tidak akan memaafkanmu," kata abang sulungku saat aku menangis karena demam. "Karena kau penyebab semua ini." Aku tidak tahu apa arti menjadi anak kecil yang "biasa". Aku hanya tahu cara bersembunyi. Di bawah tangga, di belakang lemari, atau di dalam laci baju Ibu yang masih menyisakan aroma yang tak pernah bisa kutemui lagi di pelukan siapa pun. Aku ingin Ibu. Tapi mereka semua bilang... Ibu pergi karena aku. Aku tumbuh dalam diam. Dalam luka. Dalam kerinduan yang tak pernah dijawab. Sampai suatu malam, ketika hujan turun begitu deras dan tubuhku menggigil karena tidur di gudang yang bocor, aku mengucapkan doa tanpa suara: "Tuhan, kalau aku memang tidak diinginkan di dunia ini... tolong bawa aku ke tempat yang juga tak menginginkanku. Aku sudah terbiasa. Tapi... bisakah mereka di sana belajar mencintaiku, meski sedikit?" Dan entah bagaimana, doaku dijawab. Aku terbangun di tubuh gadis kecil lain, di dunia yang berbeda. Namaku bukan Aya lagi. Tapi penderitaanku masih sama. Keluarga baruku juga membenciku. Mereka tidak menyambutku dengan pelukan. Mereka tidak menyadari air mataku yang menetes diam-diam saat makan malam. Sama seperti keluargaku dulu, mereka menolak keberadaanku. Tapi dunia ini memiliki satu hal yang berbeda. Kesempatan. Mungkin, dengan waktu... mereka bisa melihatku. Mungkin, dengan luka yang sama... mereka akan menyadari kehilangan yang tak bisa di perbaiki