Ellovv_
- Reads 111,268
- Votes 18,002
- Parts 34
Rasyad hampir tidak mempercayai penglihatannya.
Rambut bronze nan badai, kulit mulus licin bak tanpa komedo dan pori-pori, cincin-cincin emas berkilau melingkar di jemari lentik dengan kuku mengkilap seperti hasil medi pedi, belum lagi alis super rapi natural khas sulaman entah dari salon Jepang, Cina, atau Korea itu.
Wanita di depannya ini lebih cocok bekerja sebagai model katalog-katalog perhiasan daripada ... PRT!
"Gaji segitu udah lebih dari cukup, Bapak. Saya menerima kok. Asal bocil saya juga boleh tinggal di sini ya, Bapaaaak?"
***
Memang sudah seharusnya Dhruvi datang ke Surabaya, mengetuk pintu rumah itu, berkenalan dengan pemiliknya, menilik satu per satu hal sebagai bahan pertimbangan sebuah keputusan super besar yang hendak dirinya ambil.
Lalu, cukup sampai di situ.
Bukannya justru berusaha masuk ke dalam lingkaran laki-laki yang hatinya sudah dikunci mati.
Perempuan sebadai ini, semantab ini, seyahud ini, tiba-tiba menjadi pungguk yang merindukan bulan? Yang benar saja!