(Completed). "Ares kita ngapain kesini?" Tanya Zira penasaran sambil membayangkan hal yang iya iya. "Cium lo" "Hah? Maksudnya app- hhmmmmhhh" Banyak dapat rank, tapi mls bnget buat tulis.

(Squel Spoiled but Naughty) "Hei kenalin nama aku, eh gue maks-" "Gue suka!" "Hah?" "Aku-kamu!" El memandang Ken dengan bingung, jangan terlihat bodoh,El. Batinnya berontak, ia mengutuj dirinya yang terlihat linglung di depan calon pacarnya. Ken terkekeh melihat El yang tampak tidak mengerti dengan ucapannya. Ia mengacak rambut gadis itu, menggemaskan. "Gue suka, aku-kamuan" Tolong siapapun bunuh El sekarang.

"Kak Gavin." Gavin yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melekat di pinggangnya terkejut saat gadis kecil ini melompat ke atasnya, untung ia dengan sigap menangkap gadis ini. "Kenapa hmm?" Tanya Gavin. "Gak lupa kan? malam ini." Tanya G. "Iya gak." "Sana keluar, Kakak mau pake baju, atau kamu mau liat kakak ganti baju?" Tanya Gavin dengan alis naik turun menggoda gadisnya. "G disini aja deh, lumayan kan." Sahut G yang langsung membuat Gavin terkekeh.

Ethan Bernard Ernest. Cowok yang berparas sempurna, alis tebal, bulu mata lentik, hidung mancung rahang yang tegas tubuh atletis, postur tinggi melebihi rata-rata. Tidak ada kata burik sama sekali saat pertama kali kita melihatnya. Tapi kesempurnaan itu tidak brarti apa-apa jika takdir masih mempermainkannya. Ethan, seorang cowok yang selalu berputar dalam zona cinta-nya. Berkali-kali gagal hingga pada akhirnya Ethan menemukan gadis yang bisa membuat jantungnya berdetak 10x lebih cepat dari biasanya. Gadis yang begitu cuek, datar, jutek, dan tomboy. Sifat itulah yang membuat Ethan begitu penasaran hingga tanpa sadar dirinya sudah jatuh dalam pesona Gadis itu. Gadis yang bernama Olive Florence Collins