rabiulawal_l
- Reads 748
- Votes 567
- Parts 37
Bagi Adissa Fisara, rumah itu bukan sekadar bangunan.
Ia adalah saksi bisu tawa masa kecil, pelukan nenek, dan semua kenangan yang sulit dilepaskan.
Ketika keputusan orang tuanya untuk pindah ke kota lain tak bisa lagi diganggu gugat, Pisa merasa dunianya runtuh. Di tengah pelarian kecilnya lewat layar ponsel dan game favorit, Pisa diam-diam bergulat dengan perasaan takut, marah, dan kehilangan.
Namun hidup tak menunggu siapa pun siap.
Pindah berarti meninggalkan, tapi juga berarti menemukan.
Di kota baru, di rumah baru, akankah Pisa mampu membuka hatinya? Ataukah kenangan lama justru akan terus menghantuinya?
Sebuah kisah hangat tentang keluarga, perpisahan, dan keberanian memulai kembali.
Karena kadang, rumah sejati bukan sekadar tempat-tapi ke mana pun hati kita pulang.