Dear Cesta, Aku enggak keberatan kok jadi Jonas kamu dan kamu enggak perlu jadi Anna, kamu cukup jadi Cesta karena hanya Cesta seorang yang membuatku pengin jadi 'Jonas'. Love, M Mataku mengerjap tak percaya, berkedip-kedip seperti lampu hiasan Natal. Menggaruk-garuk kepalaku yang enggak gatal. Bingung, heran, kaget, mencoba menerka-nerka maksud pesan yang aku baca. Satu kalimat yang sukses bikin hatiku bergejolak tak karuan. Jonas. Love. M. Aku tahu siapa yang mengirim pesan, aku juga tahu siapa Jonas yang dimaksud, yang aku enggak tahu cuma satu, niat si pengirim pesan??? Iseng atau serius??? ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Author's Note: Jreng...jreng...udah gitu doang sinopsisnya? Iya... biar pembaca penasaran, siapakah Jonas? Siapakah Anna? Siapakah M? Seperti apakah ceritanya? Deng...deng.... Apakah sinopsisnya sukses bikin penasaran? Kalau enggak berarti author gagal *toyorpalasendiri*

Lalitya seorang cewek yang menganggap dirinya misanthrope (pembenci manusia) dan alien yang tidak terhubung dengan dunia. Dia enggak suka bersosialisasi dan lebih suka membaca buku. Seorang jomblo abadi yang takut jatuh cinta pada cowok yang salah, dia tidak tertarik pacaran apalagi menikah. Pertemuannya dengan Tristan, seorang backpacker Swedia ketika liburan di Thailand, membuat Lalitya berubah. Dia bertekad untuk tidak akan menyia-nyiakan hidupnya dan mengejar cita-citanya sebagai fashionpreneur. Dalam perjalanan untuk mengejar mimpinya, dia bertemu kembali dengan Kailash, cowok yang hanya boleh dijadikan teman dan enggak lebih dari itu. Apa jadinya kalau seorang lady killer di-friendzone-in sama cewek kutu buku? Warning!! Take at your own risk, kalau baca ceritaku karena memang bukan untuk semua orang. Cerita ini bukan buat pembaca yang masih terpaku pada stereotip gender. Mending kamu baca dongeng Cinderella, Cindelaras, atau Cinde yang lain. Ini slice of life. Jadi, jangan mengharapkan konflik dramatis dan alur cepat. Cover is taken from Pinterest and credit to the rightful owner.

Love is never a priority for Felicia, why should it? She had a teeny tiny crush a long time ago, and she needed years to actually recover when it didn't end well. What love would do to her if it don't work out then? So she focused all her attention and energy to find something else that's even better in her dictionary; her life's purpose and her dream job. In the midst of finding it, fate brings her to once again meet her old crush. Will sparks fly once again? And when someone new come knocking on her heart, what would she do? What choice will she take? AN: This is actually the English version of my own story with the same title. You can find this story in Indonesian on my profile. I also posted this story on my AFF account under the same username. Although English isn't my first language, I'm more used in reading English fiction, hence I feel more comfortable in writing in English. This is my first story ever and I intend to see this one through, so I assure you all that I will finish this fiction. The English version's update might be a little slower at first since I have to translate it from Indonesian first. A little warning though, you might find some grammatical mistakes here and there, since I don't have a beta or a proofreader. If you do spot a mistake please let me know and I'd gladly fix it. Anyway, I hope you can enjoy my story.

Gara-gara membatalkan pernikahannya di sela-sela upacara pernikahan, Kinan mendadak jadi terkenal. Kinan mendapat julukan pengantin yang melarikan diri dan ramai dibicarakan di media sosial bahkan masuk berita nasional. Di waktu yang sama dia harus menanggung risiko dimusuhi oleh keluarga dan teman-teman mantan calon suaminya. Bisnis Kinan turut kena imbasnya, karena diboikot pelanggan tetap. Ibunya mengancam akan menarik modal jika café yang dikelola Kinan enggak menghasilkan banyak uang. Perjuangannya untuk mempertahankan cafe, membuat Kinan menjadi dekat dengan Kara, cowok yang selalu happy dan bertemu kembali dengan mantan pacarnya, Danis. Ditengah drama yang dihadapi Kinan, Maven, cowok yang dia tinggalkan di altar ternyata masih belum bisa move on. Cover credit to freepik.

"Do not be in a hurry, the right man will come at last." Jane Austen. Isabelle Anjani Nitisara bekerja sebagai jurnalis media online. Saat wawancara kerja pemimpin redaksi di tempatnya bekerja mengatakan kalau profesi itu menuntut waktu 24 jam dalam sehari. Awalnya, Jani enggak percaya sampai tanpa sadar dia sudah bekerja sebagai jurnalis selama 5 tahun, dengan jam kerja yang berbeda dengan pekerjaan lain. Jani enggak punya kehidupan pribadi, bahkan enggak punya 'me time.' Menjelang usia 30 tahun, nenek Jani mulai sibuk mencarikan jodoh untuknya. Dia dijodohkan dengan Bram cowok workaholic yang bekerja di periklanan. Pada saat yang sama impian Jani untuk menjadi redaktur gaya hidup bisa terwujud dengan satu syarat. Apa itu? Jani harus bisa mewawancarai Joshua Abhirama, seorang technopreneur yang dinobatkan sebagai lajang tahun ini. Masalah muncul karena Joshua Abhirama terkenal pelit wawancara. Cerita seorang parasit lajang yang berusaha untuk bertahan hidup di ibukota dan menggapai cita-citanya. Warning!! Cerita saya bukan untuk semua orang, saya paham kalau banyak yang enggak merasa "relate" dengan cerita saya. Kepribadian Jani juga beda dengan kebanyakan perempuan. Terima kasih. Sebagian cerita di-unpublish.

Terus menerus diributi orang karena statusnya yang masih single (dan happy) di usianya yang mendekati kepala 3 tidak membuat Felicia menjadi pusing. Ia memiliki misi untuk menemukan tujuan hidupnya (yang sudah pasti bukan menikah) sebelum mulai berpikir tentang cinta. Di tengah misinya, tiba-tiba saja ia dipilih menjadi penanggung jawab atas kerjasama agen tour Indonesia dan juga Korea. Dari seorang gadis rumahan yang lebih suka mengurung diri di apartemennya (dan mengerjakan pekerjaan freelancenya), tiba-tiba saja ia dituntut untuk bolak balik Korea-Indonesia. Korea di musim gugur memang terlihat romantis, apalagi dengan hadirnya sosok oppa yang dulu pernah memiliki tempat spesial di hati Felicia. Saat kembali ke Indonesia, secara tidak sengaja Felicia bertemu dengan seorang pria yang lucu, perhatian dan juga nyambung dengannya. Di tengah usaha Felicia untuk beradaptasi dengan pekerjaan terbarunya (dan berhadapan dengan turis-turis aneh bin rewel), Felicia dibikin pusing ketika kedua lelaki tersebut sama-sama bersaing untuk mendapatkan perhatiannya. Ikutilah petualangan Felicia dalam menghadapi karir, mencari tujuan hidup, dan juga mencicip romantisme pariwisata Korea dan juga Indonesia, serta perjalananannya dalam menemukan cinta.