Rynnnlisaaa
- Reads 24,265
- Votes 713
- Parts 70
Pernikahan ini bukan karena cinta.
Bukan karena janji setia yang diikrarkan dua hati yang saling memilih. Tapi karena keadaan. Karena keputusan dua keluarga yang lebih dulu bicara sebelum mereka sempat saling mengenal.
Kaila duduk diam di pelaminan, senyum tipis yang dipaksakan bertahan di wajahnya. Gaun putih yang membungkus tubuhnya tak seindah kenangan tentang Dewa, nama yang tak pernah benar-benar bisa dia lepaskan.
Sementara di sisinya, Keenan, pria yang kini sah menjadi suaminya, menatap lurus ke depan. Wajahnya tenang, tapi sorot matanya dingin. Ia bukan orang yang mudah bicara, apalagi membuka diri. Sikapnya sopan, sikapnya tepat, tapi tidak pernah hangat.
Mereka berbagi atap, bahkan kini berbagi kamar. Tapi tidak cinta, setidaknya belum.
Dan di sela semua kebisuan itu, Kaila masih menyimpan satu nama di hatinya, Dewa. Pria yang membuatnya percaya pada cinta, sebelum waktu memaksanya memilih takdir.
Tapi Keenan bukan lelaki yang bisa dianggap ringan. Meski tidak memulai dengan cinta, ia tidak datang untuk bermain-main. Diam-diam, ia menjaga. Diam-diam, ia memperhatikan.
Dan diam-diam pula...
Ada luka yang perlahan mulai berubah menjadi sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan logika. Sesuatu yang entah akan tumbuh... atau justru hancur sebelum sempat berkembang.