Mairasqisz
Adrian Hale.
Seorang lelaki yang segalanya tampak sempurna - kaya, tampan, dan berbicara dengan kelembutan yang membuat sesiapa saja merasa selamat di sisinya.
Namun di balik senyum tenang itu, ada sesuatu yang terlalu dalam untuk dibaca.
Selepas kemalangan dua bulan lalu, Elara Vale kehilangan penglihatan - dan sejak itu, Adrian tidak pernah meninggalkannya.
Dia pindahkan Elara ke rumah moden di puncak bukit, jauh dari hiruk pikuk dunia.
Setiap hari, dia ada di situ - menyentuh tangannya, membisikkan puisi, memastikan dia tidak lagi "tersesat" dalam kegelapan.
"You don't have to see the world anymore,"
-ADRIAN HALE-
"Just feel it... through me."
-ADRIAN HALE-
Elara belajar menerima ketenangan itu.
Dia mula percaya bahawa mungkin inilah caranya Tuhan gantikan penglihatan - dengan seseorang yang mencintai tanpa syarat.
Tapi perlahan-lahan, ketenangan itu mula retak.
Setiap kali Elara ingin keluar, Adrian menolak dengan alasan "bahaya di luar sana."
Surat-surat daripada teman lamanya tidak pernah sampai.
Dan setiap kali dia mendengar langkah Adrian di malam hari, langkah itu terlalu perlahan... seolah-olah lelaki itu menyembunyikan sesuatu di setiap tapak.
Suatu malam, Elara terpegang sesuatu di ruang kerja Adrian - sehelai kain sutera lembap, dengan bau logam yang aneh.
Sebelum sempat dia bertanya, suara Adrian muncul di belakangnya, tenang tapi bergetar halus.
"Curiosity is a dangerous thing, sweetheart,"
-ADRIAN HALE-
"especially when you can't see what's in front of you."
-ADRIAN HALE-
Dan dalam diam, Elara mula tertanya -
adakah cinta lelaki itu benar seindah sentuhannya,
atau selama ini, dia hanya hidup dalam dunia yang dicipta oleh Adrian sendiri?