Purin100
- Reads 121
- Votes 31
- Parts 10
Berlatar di sekolah menengah atas, Erya adalah gadis lugu nan pintar. Namun sepertinya sekolah harus berterima kasih pada Arven, pria penguntit dari luar sekolah, yang berusaha mengungkap kejahatan Erya.
Di lorong yang sunyi, tepat di belakang Erya, Arven mengucap pelan,
"Licik sekali Nona. Aku dapat melihatnya."
Tanpa berbalik badan Erya tersenyum tenang,
"Cerminku dua arah, kamu hanya bisa lihat pantulan dirimu sendiri, sedangkan aku bisa menembus melihatmu juga."