JANGAN LUPA FOLLOW JIKAA KALIAN SUKA DENGAN KARYANYAA📌📌 °°° Pernahkah kalian merasa terikat oleh seseorang, padahal kalian belum pernah kenal sebelumnya? Itulah hal aneh yang dialami oleh Shasa, seorang gadis yang tiba-tiba merasa terhubung dengan ketua OSIS di sekolahnya. Entah bagaimana perasaan terhubung itu bisa di rasakan oleh Shasa, padahal dirinya hanya tidak sengaja di tabrak di lorong sekolah sama ketua OSIS itu. Tapi setelahnya, ada sesuatu yang mengikat dirinya dengan ketua OSIS itu. Awalnya ia tidak ingin terlalu memikirkan, tapi semakin lama semakin mengganggu pikiran nya. Kalau kata sahabatnya itu namanya Red String Theory, teori Tiongkok dan Jepang yang mengatakan bahwa dua orang yang di takdirkan akan terhubung dengan benang merah tak kasat mata. Sejak mendengar teori itu dan anehnya, Shasa percaya. Pikirannya jadi semakin kacau. Ia tak tahu harus takut atau justru berharap. Benarkah takdir sedang mempermainkannya? Akankah benang merah itu membawa Shasa pada kisah indah... atau justru menjerumuskannya dalam petaka yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya? °°°

JANGAN LUPAA FOLLOW JIKA KALIAN SUKA KARYANYAA📌 --- Shella, seorang gadis kecil berusia empat tahun yang menghabiskan kehidupan nya di jalanan. Awalnya hidup Shella sangat bahagia, dia tinggal di kontrakan sederhana bersama bunda nya di sudut kota, tapi. Semenjak bunda nya tiada hidupnya jadi kehilangan arah, Shella tidak punya uang. Jadi ia harus meninggalkan kontrakan itu karena tidak punya uang untuk membayar. Dan di sini lah gadis kecil itu berada. Di jalanan dengan tubuh kecilnya yang kotor dan perutnya yang terasa sangat lapar. Entah sudah berapa minggu Shella tidak makan. Minum pun jarang, karena tidak memiliki uang. Shella hanya mengandalkan penghasilan kecil nya sebagai pemunggut sampah plastik, hasil nya kecil sekali, dalam dua minggu uang hasil memunggut plastik hanya bisa membeli 2 botol air mineral di warung. Suatu malam, saat ia menyusuri gang sempit untuk mencari plastik, telinganya menangkap suara lirih seseorang. Di sana, seorang pemuda tampak bersandar lemah di dinding, darah segar mengalir dari perutnya. Dengan suara parau, pemuda itu meminta Shella mengambil ponselnya yang terlempar ke tumpukan kardus. Rasa takut menyelimuti Shella, namun tatapan pemuda itu meyakinkannya. Perlahan ia mengambil ponsel itu dan menyerahkannya ke tangan si pemuda. Beberapa menit kemudian, suasana berubah gaduh. Sekelompok bodyguard, seorang pria berjas, polisi, dan mobil ambulans datang bersamaan. Pemuda yang terluka segera dipapah menuju mobil ambulans, sementara Shella justru dituduh sebagai salah satu orang mencurigakan oleh pria berjas tersebut. Tanpa mampu menjelaskan apa pun, Shella hanya bisa pasrah saat dibawa ke rumah sakit untuk dimintai kesaksian dan pertanggung jawaban. Dalam hatinya yang kecil, ia bertanya-tanya, apakah hidupnya yang penuh penderitaan ini akan berakhir di sini? ----