Sekisah
Najendra El Kaili Alula Dissy, biasa di panggil Kayi. Umurnya baru 18, tapi sering sok bijak berdebat dengan kakak-kakaknya.
Dia anak bungsu, gemar makan dan buat keributan. Jangan tertipu dengan tubuh kecil dan wajah menggemaskannya karena jika mau, satu tinjuannya selalu berhasil membuat lawan mimisan.
Kayi hidup tanpa rasa takut, kecuali pada badut.
Kayi tangguh, tapi jika sudah di rumah, dia hanya seorang anak manja yang sangat bergantung pada ketiga kakaknya.
"Teh Ola, Kayi laper."
"Hari ini mau tidur di temenin kak Ocie."
"Berangkatnya dianter Mbak Ily kan?"
Ola si sulung yang bijak, Ocie si kakak yang penyayang, dan Lily yang katanya galak dan kejam tapi pada akhirnya selalu luluh dengan permintaan random sang adik.
Mereka hidup saling menyayangi. Ola, Ocie dan Lily berhasil mengisi kekosongan peran orangtua yang tidak pernah Kayi miliki.
Sebuah persaudaraan yang indah dan berharga, mereka lewati suka dan duka dengan saling menggenggam.
Hidup terus berjalan, sebuah perasaan asing yang hadir, tentang restu, persahabatan, persaudaraan, semuanya tidak luput dari ujian. Akankah mereka saling menggenggam sampai akhir?
[Cerita sudah pernah dipublikasikan di akun tiktok @tigaalinea]