zflanarthur
- Reads 22,302
- Votes 2,361
- Parts 46
dengan wajah pucat Joong tersenyum samar. Ia menunduk, tubuhnya merosot perlahan, bersimpuh tengah memohon sesuatu yang lebih dalam daripada sekadar belas kasihan dan pengampunan. "Izinkan aku memenangkan pemilu parlemen"
"Bahkan untuk saat yang terakhir, bahkan untuk waktu yang singkat di akhir pertemuan ini, kau tak ingin berbalik, kau tak ingin kembali dan memilih untuk menumpahkan darah di atas singgasana mu" Nafas Dunk memburu, dadanya naik-turun dengan cepat, tangan kanannya gemetar saat menodongkan pistol tepat di pelipis pria itu.
Joong tidak bergerak, hanya menatap Dunk dengan mata yang tenang "jika kita kembali, apa kau pikir itu akan merubah segalanya?"
"Matilah dengan ketamakan mu, bahkan saat semua orang menghormati mu, kau hanyalah sampah bagiku"
[KATA BAKU]
[NOT POV]