itsjiyann_
Dua tahun setelah kepergian Aksa, Jihan masih saja belum bisa menerima fakta bahwa lekaki itu bukanlah lagi kekasihnya. Kepergiannya menjadi sebuah kehilangan terbesar bagi Jihan, yang saat itu tengah sibuk mengurusi persiapan untuk masuk ke SMA favorit di kota kelahirannya.
Hingga suatu saat, sekelompok mahasiwa dari universitas negeri karasena datang ke sekolahnya, sebetulnya hal itu sudah biasa bagi Jihan. Tapi ada satu wajah di antara barisan para mahasiwa itu yang tak asing di benaknya.
"Itu, Aksa?" tanyanya sembari tetap menatap lelaki itu dengan tatapan bingung.
"Itu bukan Aksa, ji. Dia kak Angkasa, mahasiwa jurusan pendidikan bahasa inggris, ganteng kan?" balas Hana, teman dekatnya sejak mereka masih duduk di bangku kelas 10.
"Tapi dia mirip kaya Aksa, na..." gumamnya pelan, nyaris tak terdengar.